Anies Baswedan Ungkap Awal Mula Dibuat Program Revitalisasi Trotoar: Kaki itu Transportasi
Calon presiden (capres) dari Partai NasDem, Anies Baswedan, menceritakan latar belakang terciptanya program revitalisasi trotoar di DKI Jakarta.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) dari Partai NasDem, Anies Baswedan, menceritakan latar belakang terciptanya program revitalisasi trotoar di DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan dalam acara Bawa Ide, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).
Hal itu berawal saat Anies mengatakan, dalam pemerintahan, sesuatu yang baru dibuat berdasarkan relektif dari masalah yang ada.
"Mulainya dengan apa? Dengan bertanya. Teman-teman saya ketika bertugas di pemerintahan lebih banyak (dapat) proporsi pertanyaan daripada instruksi (dari Anies)," kata Anies, dalam paparannya, Kamis ini.
"Pertanyaan-pertanyaan yang menghasilkan aksi. Idenya, gagasannya, muncul bersama. Bukan idenya dari atasan tapi idenya muncul bersama," sambungnya.
Sebagai contoh dari penjelasannya itu, ia kemudian menceritakan asalmuasal terciptanya ide membuat program revitalisasi trotoar di Jakarta, yang katanya juga dari 'pertanyaan'.
"Jakarta ini kendaraan banyak sekali, banyak sekali. Saya tanya, yang dibagun Pemerintah fasilitas apa? Jalan," ucap Anies, di depan 100 kaum muda peserta acara tersebut.
"Jalan untuk siapa? Untuk kendaraan bermotor," katanya.
Ia kemudian menanyakan, mengapa publik lebih memilih menggunakan sepeda motor. Setelah itu, ia kembali bertanya, alat transportasi apa yang dimiliki oleh semua orang.
"Kemudian saya tanya alat transportasi, yang semua orang punya. Itu jawaban pertama, semua jawab 'motor'," jelasnya.
"Terus saya jawab. Bukan motor. Tapi kaki," ucapnya.
Baca juga: Revitalisasi Trotoar Kemang Akibatkan Macet, Pemprov DKI Jakarta Kebut Pengerjaan
Kata Anies, perkataannya itu sontak membuat beberapa orang yang ada di dalam ruang pertemuan itu kaget.
"Terus seruangan 'hah kaki. Iya kaki'," kata Anies menirukan gaya bicara orang-orang yang ada di dalam ruangan itu.
"Karena kita selalu berasumsi yang namanya alat transportasi harus pakai roda," jelasnya.
Menurutnya, saat ini yang masih sadar bahwa berjalan kaki juga alat transportasi adalah masyarakat suku baduy.
"Kenapa orang kota malah justru tidak berjalan kaki. Dan kemudian konsekuensinya apa, berarti kita harus membuat tempat untuk berjalan kaki," sebut Anies.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.