Hibur Anak-anak Korban Kebakaran Depo Plumpang, Kak Seto: Mereka Butuh Makanan Bergizi
Tidak hanya kebutuhan terkait tempat tinggal maupun air bersih saja, anak-anak ini juga membutuhkan makanan yang bergizi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati Anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto berupaya menghibur anak-anak pengungsi yang menjadi korban kebakaran Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal Pertamina Plumpang.
Ia menyambangi Posko Pengungsian yang didirikan Palang Merah Indonesia (PMI) di kawasan Jakarta Utara dan menghibur anak-anak yang ada di sana.
Dalam melewati peristiwa duka ini, kata dia, hal pertama yang harus dipenuhi adalah tempat tinggal seperti tenda pengungsi untuk anak-anak.
Baca juga: Ketua RW Ungkap Penyebab Warganya Banyak yang Meninggal Dalam Peristiwa Kebakaran Depo Plumpang
"Tentu yang paling utama adalah kebutuhan secara fisik dulu, artinya tempat tinggalnya, (agar mereka) bisa istirahat dengan tenang," kata Kak Seto, dalam tayangan Kompas TV, Selasa (7/3/2023).
Selain itu, mereka tentu juga membutuhkan keperluan air bersih untuk bisa mandi dan buang air.
"Mungkin juga buang air, mandi dan sebagainya itu harus terpenuhi juga," jelas Kak Seto.
Tidak hanya kebutuhan terkait tempat tinggal maupun air bersih saja, anak-anak ini juga membutuhkan makanan yang bergizi karena mereka sedang dalam masa tumbuh kembang.
Tentu asupan makanan untuk mereka ini harus pula diperhatikan oleh dokter yang mengerti tentang gizi dan nutrisi.
Baca juga: Pertamina Respons Isu Beri Rp10 Juta ke Korban Kebakaran Depo Plumpang Agar Tak Ajukan Gugatan
"Kemudian juga makannya, makan yang tentu berkualitas ya, bergizi, supaya tidak mudah sakit, tentu juga pengawasan dari dokter," papar Kak Seto.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran yang terjadi di Depo Plumpang merambat ke pemukiman warga pada Jumat malam.
Kebakaran diduga dipicu sambaran petir karena jelang terjadinya peristiwa, hujan pun turun disertai petir.
Kemudian tidak lama, ada warga yang mencium bau gas maupun minyak yang sangat menyengat.
Lalu sesaat kemudian terdengar ledakan dan muncul kobaran api yang memicu terjadinya kebakaran yang turut melanda rumah warga.
Dalam peristiwa ini, terdapat korban tewas, luka berat dan luka sedang.