Sosok Andi Rukman Karumpa, Pengusaha yang Rekrut Ajudan Pribadi hingga Kaya dan Terkenal
Selebgram dengan nama akun Ajudan Pribadi ini kerap melucu dan memamerkan foto-fotonya dengan pejabat dan tokoh di media sosialnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama selebgram Akbar Pera Baharudin trending karena diduga terkait kasus penipuan.
Selebgram dengan nama akun Ajudan Pribadi ini kerap melucu dan memamerkan foto-fotonya dengan pejabat dan tokoh di media sosialnya.
Penangkapan Ajudan Pribadi tak lepas dari adanya laporan seseorang yang masuk pada November 2022.
"Ada laporan awal terjadi November 2022 dengan kerugian lebih kurang Rp 1,3 miliar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan Andri kepada wartawan, Selasa (14/3/2023).
Ajudan Pribadi ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Modus Ajudan Pribadi Tipu Teman Dekatnya Rp 1,3 Miliar, Tawarkan Mobil Mewah Harga Murah
Awal Mula Jadi Terkenal
Dibalik ketenarannya saat ini, Ajudan Pribadi ternyata menyimpan kisah getir.
Namanya mulai melambung setelah diundang Presiden Joko Widodo saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah.
Ajudan Pribadi sempat menceritakan perjalanannya kepada Denny Cagur di Podcast.
Ia bercerita pernah bekerja sebagai kuli bangunan ketia usianya masih belasan tahun.
Alasan biaya juga membuat Ajudan Pribadi terpaksa berhenti sekolah saat kelas 2 SMP.
Saat menjadi kuli bangunan ini, dia diajak salah seorang pemborong kuli bangunan di Palopo.
"Di situlah awal saya pertama punya moto, saya cicil dari kuli bangunan," ujar Akbar, ketika itu masih 14 tahun.
Tak hanya kuli bangunan, Akbar kecil juga pernah menjadi pemulung bersama neneknya.
Ketika itu pria berbadan subur itu masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.
Akbar juga pernah berjualan kacang di dekat sebuah lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dari situ, dia kerap diminta memijit orang-orang kaya setelah bermain golf.
Seiring waktu, karena keterampilannya memijat inilah, Akbar bertemu Andi Rukman Karumpa yang kelak menjadi bosnya.
"Dia bilang, 'Enak juga kamu'. Kemudian dia ngomong 'Nomor kamu berapa'. Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," tutur Akbar.
Baca juga: Kronologi Selebgram Ajudan Pribadi Terjerat Kasus Penipuan Rp1,3 Miliar, Korbannya Masih Teman Dekat
Tak berselang lama, si bos itu membawanya ke Jakarta, sekitar 2017. Namun, Akbar tidak langsung menjadi ajudan pribadi.
Mula-mula dia jadi tukang bersih-bersih, lebih-lebih saat itu si bos masih punya ajudan pribadi.
Namun, belakangan ia direkrut sebagai ajudan pribadi karena dinilai memiliki kejujuran oleh bos.
"Karena saya dites, saya disuruh beli rokok, duitnya saya kasih kembali," ucap Ajudan Pribadi.
Denny Cagur yang mendengar ucapan tersebut langsung merespons, "Berarti satu yang bisa kita ambil, adalah kejujuran."
"Berarti kejujuran yang lu pegang dari dulu," tanya Denny Cagur.
"Biarpun kita S1, S2, punya S3, kalau tidak jujur sama saja kita enggak dipakai sama orang," sahut Ajudan Pribadi.
"Luar biasa," timpal Denny Cagur memuji.
Sosok Pengusaha yang Rekrut Ajudan Pribadi
Andi Rukman Karumpa adalah sosok pengusaha yang pertama kali mengangkat 'derajat' ajudan pribadi hingga bisa terkenal dan kaya.
Andi Rukman Nurdin Karumpa adalah pengusaha di bidang konstruksi.
Namanya juga dikenal di jagat persepakbolaan nasional.
Sepakbola jelas bukan barang aneh atau baru buat dia.
Ia sudah cukup lama terlibat dan mengelola PSM Makassar.
Namanya tertera dalam pengurus PSSI 2016-2021.
Dia juga pernah menjadi ketua DPD Himpi Papua dan jadi pengurus Persipura.
"Saya sekaligus membina beberapa cabang olahraga lainnya, seperti IPSI, IMI, dan biliar,” papar Andi Rukman Nurdin Karumpa dikutip dari Tribun Timur.
Dia juga pernah menjadi sekjen PB PABBSI (Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, Binaraga, Seluruh Indonesia), yang diketuai Rosan Perkasa Roslani.
Selain kesibukannya di bisnis dan olahraga, Andi Rukman Nurdin Karumpa juga aktiv di kepengurusan organisasi profesi.
Sekarang ini ia masih menjabat sekjen Gapensi (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional Indonesia) Pusat, dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Koordinator Wilayah Indonesia Timur periode 2015-2020.
Baca juga: Duduk Perkara Selebgram Ajudan Pribadi Terjerat Kasus Dugaan Penipuan, Modus Jual Murah Mobil Mewah
Jejak Kasus Ajudan Pribadi
Kasus penipuan Ajudan Pribadi adalah modus jual murah mobil mewah
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Andri Kurniawa mengatakan kasus dugaan penipuan yang menjerat Ajudan Pribadi berawal dari laporan korban pada November 2022.
Menurut Andri, kerugian korban dugaan penipuan oleh Ajudan Pribadi mencapai sekitar Rp1,3 miliar.
"Yang lasti ada laporan awal terjadi November 2022 dengan kerugian lebih kurang Rp1,3 miliar," katanya.
Sementara itu, Kuasa Hukum korban AL, Sulaiman Djojoatmodjo, membeberkan duduk perkara kasus dugaan penipuan yang menjerat Ajudan Pribadi.
Sumber: Tribun Jakarta/Tribun Timur/Tribun Sumsel