Polisi Ungkap Motif Pelaku Penembakan di Kantor MUI, Ingin Dapat Pengakuan Jadi Wakil Nabi
Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, adapun bukti-bukti itu berdasarkan tulisan-tulisan yang sempat dibuat oleh pelaku tersebut.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap motif sementara Mustopa pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia berdasarkan sejumlah alat bukti yang berhasil pihaknya dapatkan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, adapun bukti-bukti itu berdasarkan tulisan-tulisan yang sempat dibuat oleh pelaku tersebut.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Mustopa NR, Pelaku Penembakan di MUI: Ada Obat-obatan di Tas Pelaku
"Memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," jelas Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Adapun isi dari tulisan itu dijelaskan Hengki, pelaku menuliskan kalimat-kalimat yang diklaim berasal dari hadis yang menyebutkan bahwa pelaku menyebut dirinya bagian dari salah satu golongan yang diakui oleh Islam.
Kemudian dalam surat itu juga memiliki niat jahat sejak tahun 2018 yang dimana apabila pelaku tidak diakui sebagai wakil nabi maka akan melakukan tindak kekerasan terhadap pejabat negeri.
"Dan juga MUI, dengan mencari senjata api berdasarkan surat-surat itu. Jadi meansreanya sudah ada daripada tersangka," ujarnya.
Tak Terafiliasi Jaringan Terorisme
Polda Metro Jaya menyebut pelaku berinisial M yang melakukan aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak terrafiliasi dengan organisasi terorisme manapaun.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, hal itu diketahui usai pihaknya melakukan koordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait rekam jejak pelaku.
"Kami sudah koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka ini tidak termasuk jaringan teror," jelas Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Kronologi Tewasnya Mustopa NR, Pelaku Penembakan di MUI: Ada Obat-obatan di Tas Pelaku
Hengki juga menegaskan bahwa pelaku bukan seorang pelaku teror yang melakukan penyerangan dengan metode lone wolf.
"Juga tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang ekstrim," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalarta pada Selasa (2/5/2023).
Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.
Di foto lainnya diperlihatkan senjata api yang diduga milik pelaku. Disebutkan pula pria diduga pelaku tengah dibekuk.
Dalam postingan tersebut disebutkan beberapa orang terluka dan dievakuasi ke rumah sakit.