Tokoh Bima Harap BMMB Mampu Terus Bantu Pengembangan Lingkungan Masjid
Sulaiman berharap DPP BMMB dapat terus hadir di tengah masyarakat Bima untuk membangun keakraban dengan masyarakat umum di rantauan Jabodetabek.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Badan Musyawarah Masyarakat Bima (DPP BMMB) membantu renovasi pelataran lantai Masjid As Salam Bumi Anggrek Karangsatria, Bekasi, Jawa Barat.
Ketua DPP BMMB,Salahudin Gaffar, didampingi Ketua DPD BMMB Bekasi, Ridwan, menyerahkan langsung sumbangan kepada Bendahara Umum DKM As Salam Nanang Rundana.
“Alhamdulillah, kami dapat sumbangan dari DPP BMMB sebesar 10 juta rupiah, untuk pembaharuan keramik Pelataran Masjid,” ujar tokoh Bima-Bekasi, M. Ridwan Sulaiman, Rabu (31/5/2023).
M. Ridwan Sulaiman berharap DPP BMMB dapat terus hadir di tengah masyarakat Bima untuk membangun keakraban dengan masyarakat umum di rantauan Jabodetabek dan lainnya.
Sementara Ketua DPP BMMB Salahudin Gaffar mengungkapkan prinsip dasar orang Bima itu kan tidak bisa jauh dari masjid hidupnya sejak kanak-kanak.
BMMB, katanya, merupakan tempat berkumpulnya orang Bima dari berbagai latar belakang profesi di rantau.
Baca juga: Halal Bihalal di Masjid Bekasi, Sandiaga Berharap Bank Infaq Beri Solusi Dorong Lapangan Kerja Baru
"Nah semangat orang Bima ‘hidup dan matinya orang Bima dengan masjid’ itu harus menjadi program dari BMMB secara parsial maupun fix program tentu tidak harus dalam bentuk sumbangan uang, saya kebetulan bisanya demikian dan mengajar tentang manajemen masjid," ungkapnya
Ia berharap dengan program seperti ini bisa menjadi kebiasaan yang harus diperluas di seluruh DPD dan menjadi jariyah kebaikan yang manfaatnya berjamaah.
“Saya sebagai Ketua DPP BMMB ingin memulai ketok tular semangat ini khususnya di wilayah yang kantong kantong komunitas Bima dimanapun mereka berada,” ujarnya saat diundang sebagai narasumber kajian subuh di mesjid As Salam.
Alumni Doktor Universitas Padjadjaran, menjelaskan program sejenis ini sebenarnya merupakan kebiasaannya yang tak ingin menjadi sumber berita atau informasi namun untuk mengingatkan potensi asal Bima
“Tidak mengapa dicatat sebagai kegiatan yang bermanfaat buat organisasi dan menjadi pemicu potensi yang lainnya melakukan hal yang sama atau pun yang berbeda," pungkas Salahudin Gaffar.