Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keterangan AG Dalam Sidang Diamini Shane Lukas, Mario Dandy Membantah

Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo mengungkapkan bahwa kliennya selama di persidangan menjawab pertanyaan dengan koorperatif.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Keterangan AG Dalam Sidang Diamini Shane Lukas, Mario Dandy Membantah
Warta Kota/YULIANTO
Terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa(20/6/2023). Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo mengungkapkan bahwa kliennya selama di persidangan menjawab pertanyaan dengan koorperatif. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo mengungkapkan bahwa kliennya selama di persidangan menjawab pertanyaan dengan koorperatif.

Diketahui Selasa (27/6/2023) anak AG (15) dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam lanjutan sidang terdakwa Mario Dandy Satriyo (20) dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2023).

"Yang jelas AG sudah kooperatif menyampaikan apa yang harus disampaikan tidak kabur-kaburan, AG tetap memberikan keterangan untuk membuat terang kasus ini," kata Mangatta Toding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah mendampingi kliennya di persidangan, Selasa (27/6/2023).

Dikatakan Manggata, kliennya saat memberikan keterangan di persidangan sedikit grogi karena banyak orang.

"Dia sebenarnya cukup grogi saat memberikan keterangan, dari awal pada saat kita ngecek dia, karena mungkin ramai dan sidang terbuka bahkan saat pemeriksaan identitas juga terbuka, itu yang kami sayangkan," tegasnya.

Baca juga: Mario Dandy Sempat Curi-curi Pandang Saat Anak AGH Berada di Ruang Sidang

"Jadi dia (AG) seperti grogi bahkan bingung untuk beberapa keterangan yang sebenernya dia sudah paham tapi tadi ada beberapa yang missed yang dia sampaikan tidak sesuai dengan BAP. Tapi setelah disampaikan dan dikejar oleh hakim dan jaksa dia sudah luruskan lagi," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Adapun dalam persidangan dikatakan Manggata bahwa terdakwa Mario menolak keterangan kliennya sedangkan Shine setuju.

Baca juga: Pakar Hukum: Restitusi Rp120 Miliar Mario Dandy Tak Bisa Dibebankan ke Keluarga

"Dari Mario Dandy ada penyangkalan tapi dari Shane itu mengakui dan membenarkan semua statement dari AG. Terkait penyangkalan itu yang tidak bisa kita komentar lebih lanjut karena terkait dengan anak," katanya.

Dalam perkara ini Mario Dandy telah dijerat dakwaan kesatu:
Pasal 355 Ayat 1 KUHP junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP Subsider Pasal 353 ayat 2 KUHP junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Atau dakwaan kedua:
Pasal 76 c jucto pasal 50 ayat 2 Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak junto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

Sementara Shane Lukas dijerat dakwaan kesatu:
Pasal 355 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsidair Pasal 353 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Atau dakwaan kedua:
Pasal 355 ayat (1) KUHP jo Pasal 56 ke-2 KUHP Subsidair Pasal 353 ayat (2) KUHP jo Pasal 56 ke-2 KUHP.

Atau dakwaan ketiga:
Pasal 76 C jo Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Berdasarkan dakwaan kesatu primair, yaitu Pasal 355 Ayat 1 KUHP, keduanya praktis terancam pidana penjara selama 12 tahun.

"Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun," sebagaimana termaktub dalam 355 Ayat 1 KUHP.

Untuk informasi, aksi penganiayaan dilakukan anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan bernama Mario Dandy Satrio (20) terhadap anak petinggi GP Ansor, David (17).

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

Awalnya, teman wanita Mario berinisial AGH yang menjadi sosok pertama yang mengadu jika mendapat perlakuan kurang baik dari korban hingga memicu penganiayaan itu terjadi.

Namun, belakangan diketahui orang yang pertama memberikan informasi jika orang yang pertama kali memberikan informasi kepada Mario mengenai kabar temannya, AGH diperlakukan tak baik yakni temannya berinisial APA.

Adapun informasi itu, dikabarkan oleh APA kepada Mario sekitar 17 Januari 2023 lalu yang dimana menyatakan bahwa saksi AGH mendapat perlakuan tak baik dari korban.

Atas hal itu, Mario emosi dan ingin bertemu David. AG saat itu menghubungi David yang tengah berada di rumah rekannya berinisial R di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Setelah bertemu, David diminta untuk melakukan push up sebanyak 50 kali. Namun, dia hanya sanggup 20 kali. Selanjutnya, David diminta untuk mengambil sikap tobat dan terjadi penganiayaan.

Mario langsung ditangkap oleh pihak sekuriti komplek dan diserahkan ke polisi.

Setelah Mario, polisi akhirnya kembali menetapkan satu orang tersangka lain yakni temannya Mario berinisial SRLPL (19).

Dia berperan mengompori Mario untuk melakukan penganiayaan hingga merekam aksi penganiayaan tersebut menggunakan ponsel Mario.

Selain itu, pacar Mario berinisial AG diubah statusnya dari saksi menjadi pelaku atau anak yang berkonflik dengan hukum.

AG diketahui telah divonis 3,5 tahun penjara. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas