“Semoga Ara dan Shinta langgeng selamanya, bersama anak tercinta Yoshua dan Amaris,” tutur GM Catur Indonesia ini sembari mengutip Mazmur 18, agar Ara menjadi Gunung Batu, jadi Perisai.

Anggota DPR Sukur Nababan mengatakan Ara adalah guru politiknya, yang telah merekrut di TMP, sangat berarti dalam membentuk kiprahnya menggeluti dunia politik.

Untuk kado mentor politiknya, tak kalah dengan Bamsoet, Sukur membawakan sebuah lagu Batak spesial “Ajari Ma Au” dipersembahkan untuk Ara dan Shinta.

Lagu bercerita membina harmonisasi rumah tangga.

Sementara Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono mengatakan bahwa berkat Ara dirinya bisa menjadi anggota DPR sekarang.

“Tanpa Bang Ara, saya tak mungkin jadi anggota DPR, selamat Bang Ara dan Kak Shinta untuk pernikahan ke-26,” ujarnya.

Sahabatnya, Daniel Yusmich mengatakan bahwa dirinya mengenal Ara sudah lama, sejak aktif bersama di GMKI. “Saya sudah lama kenal Ara, sejak ber-GMKI, Ara sahabat yang baik.”

Juga Junivert Girsang mengungkapkan Ara terkenal karena kepeduliannya terhadap sesama dan khusus untuk gereja.

“Kepeduliannya terhadap umat sudah terbukti, ada berapa gembala yang rutin dibantu setiap bulan, tak bisa ditiru. Dia seorang bisnis luar biasa,” ujarnya.

Sementara Ketua IKA UNPAR Ivan Sadik mengatakan Ara sosok yang sangat peduli dan sangat konsisten bertindak.

“Bang Ara menjanjikan membantu ke Alumni Unpar, dan dia konsisten memberikan tiap bulan, sehingga kegiatan berjalan baik. Putrinya, Amaris juga bekerjasama dalam bisnis startup,” ucapnya.

Sekitar 1.500 orang menghadiri acara. Dalam syukuran ini diberikan tali asih kepada 500 koster gereja yang ada di Jakarta.

Persembahan ibadah terkumpul sebesar 60 juta dan disumbangkan ke beberapa panti asuhan di Jakarta.

Seperti biasa dilakukan Ara, makan malam disediakan dengan mendatangkan berbagai pedagang kecil.