Senior Pembunuh Mahasiswa UI, Buang Jaket Bernoda Darah di Sela Tembok Samping Rumah Kontrakannya
tersangka pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yakni MNZ (19) disebut membuang jaket berwarna putih penuh bercak darah.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
"Kamis malam, dari raut wajah enggak ada kecurigaan. Karena itu aja sih keringet di baju, enggak ada keliatan panik. Itu jam 12 lebih," Akbar menambahkan.
Pada saat itu Akbar juga mengatakan bahwa tak melihat benda apapun yang dibawa oleh Altaf, hanya saja pada saat itu pelaku sempat menawarkan makanan kepada ia yang berada di kamar.
"Nah itu posisi dia balik saya sudah di dalam kamar, apa yang dia bawa ke dalam sini tuh kita enggak lihat. Kita cuma denger dia bilang 'gua bawa makanan nih'," ucapnya.
Pelaku mengeluh rugi karena main Kripto
Altafaslya Ardnika Basya (23) mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pelaku pembunuhan terhadap juniornya sendiri yakni MNZ (19) ternyata kerap bercerita terkait crypto kepada teman satu kontrakannya.
Adha Amin Akbar (22) teman kontrakan pelaku mengatakan, bahwa Altaf sering mengeluh kepada dirinya terkait platform investasi Crypto yang selama ini ia mainkan.
"Kalau untuk gak ada kegiatan sehari-hari, itu dia biasa ngurus Crypto dia itu. Ya biasalah selalu ngeluh capeknya dan susahnya nyari pinjaman untuk mengganti kerugian itu," ucap Akbar ketika ditemui di kontrakannya wilayah Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).
Meski begitu Akbar yang juga teman satu angkatan kuliah di UI itu tak tahu pasti alasan pelaku memilih bermain crypto tersebut.
Adapun Altaf hanya mengatakan kepada dirinya bahwa ia hanya ingin mencari uang dari permainan cytpo itu.
"Dia enggak pernah cerita background dia main crypto apa yang saya sendiri tau dia emang pengen cari uang aja," jelasnya.
Terkait hal ini pula, Altaf kata Akbar juga sempat memberitahu kepadanya bahwa dalam memainkan crypto itu pelaku kerap menebak arah grafik untuk mencari tahu keuntungan yang akan didapat.
"Dia sempat mention itu kan kayak tebak-tebakan lah ya, jadi harus nebak kapan naik kapan turun. Mungkin gitusih yang saya tau gimana cara kehilangan uangnya," ujarnya.
Kendati demikian Akbar tak tahu secara pasti sejak kapan Altaf bermain permainan trading tersebut.
"Awal mulanya sih gatau, soalnya sejak awal tinggal sama kita dia sudah membicarakan itu, sering mainin itu," pungkasnya.
Baca juga: Teman Satu Kontrakan Pelaku Sebut Pembunuh Mahasiswa UI Sering Mengeluh Rugi karena Bermain Kripto
Sebelumnya diberitakan, Kasus pembunuhan terjadi di Depok, Jawa Barat.