Penyemprotan Air ke Jalan Raya Justru Bisa Jadi Sumber Polusi Baru
Upaya ini pun dipertanyakan oleh banyak pihak, termasuk netizen di dunia maya apakah hal itu bisa efektif mengurangi polusi udara di ibu kota.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengerahkan kendaraan unit water canon untuk menyemprotkan air ke jalanan protokol, guna mengurangi polusi udara di Jakarta. Hal serupa juga dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Upaya ini pun dipertanyakan oleh banyak pihak, termasuk netizen di dunia maya apakah hal itu bisa efektif mengurangi polusi udara di ibu kota.
Baca juga: Polisi Akan Kaji Usulan Ganjil-Genap Jakarta Diperpanjang Jadi 24 Jam Untuk Tekan Polusi Udara
Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan turut menanggapi soal upaya penyemprotan air di jalanan ibu kota tersebut.
Menurutnya hal ini tidak efektif lantaran polutan berada pada ketinggian dan tak semua terjangkau. Sementara penyemprotan air hanya mampu beberapa meter dari aspal jalanan. Sehingga menurut Erlina, hujan buatan jadi solusi meskipun hanya sementara.
Baca juga: Tak Hanya Hujan Buatan, Pemerintah Harus Tegas Dalam Pelaksanaan Uji Emisi Guna Atasi Polusi Udara
"Kalau mau dilakukan, ya hujan buatan yang berkala. Namun ini dampaknya hanya sementara, karena kita tidak melakukan intervensi terhadap sumber penyebab polusi," kata Erlina dikutip dari Twitter pribadinya @erlinaburhan, Jumat (25/8/2023).
Erlina juga menyatakan berdasarkan studi yang dilakukan di Tiongkok, menunjukkan justru penyemprotan jalan dengan air bisa meningkatkan konsentrasi PM2.5. Konsentrasi tersebut terbentuk dari emisi pembakaran bensin, minyak, bahan bakar dan kayu.
Sehingga penyemprotan ke jalan raya yang banyak dilalui kendaraan bermotor berbahan bakar minyak malah bisa menjadi sumber baru aerosol antropogenik dan polusi udara.
"Studi yang dilakukan di Tiongkok menunjukkan bahwa menyemprot jalan dengan air justru meningkatkan, bukan menurunkan, konsentrasi PM2.5, sehingga merupakan sumber baru aerosol antropogenik dan polusi udara," kata dia.
Namun dalam penelitian lain, lanjutnya, penyemprotan air ke jalan punya dampak pada partikel PM10, yakni bisa menghilangkan partikel dari permukaan jalan dan mengurangi konsentrasinya di lingkungan jalan.
Baca juga: Dokter Spesialis Paru: Penyemprotan Air di Jalanan untuk Kurangi Polusi Udara Tidak Efektif
Partikel PM10 diketahui terbentuk dari tempat pembangunan pembuangan sampah, kebakaran hutan, dan debu.
"Penelitian lain menemukan penyemprotan air ke jalan memperlihatkan dampak kepada partikel PM10, yaitu dapat menghilangkan partikel dari permukaan jalan dan mengurangi konsentrasinya di lingkungan jalan —secara lebih menyeluruh," ucap Erlina.