Sebagian Besar Pelajar SD Punya Medsos, Literasi Media Sangat Perlu
Data BPS, mayoritas anak usia 5 tahun ke atas di Indonesia sudah mengakses internet untuk media sosial
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Erik S
Selaian diseling dengan kuis dan pemberian hadiah, para pelajar diajak bernyanyi lagu yang sedang hit di TikTok dan juga lagu ayo membaca. Para guru yang ikut mendampingi dan juga Kepala Sekolah yang hadir di aula besar itu pun tersenyum melihat anak didiknya bersemangat.
Di lapangan terbuka ini, YPP Indosiar-SCTV membawa perpustakaan berjalan berupa ‘mobil pintar‘ bernama Mobil Wahana Edukasi Keliling (Weli), sehingga usai kegiatan literasi, siswa leluasa memilih dan membaca buku.
Sekolah Memantau
Kepala Sekolah SDN Lagoa 02, Suwondo S.Pd yang setia mengikuti kegiatan literasi dari awal hingga akhir, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Menurut saya kegiatan lterasi ini sangat bermanfaat bagi anak didik kami. Selama ini kami hanya memantau dan sebatas mengimbau penggunaan medsos pada siswa, sangat tertolong. Siswa bersemangat sekali mengikuti arahan dosen ATVI dan Tim YPP Indosiar-SCTV,” ujar Suwondo.
Suwondo lebih lanjut mengatakan, selama ini tidak ada acara khusus seperti kegiatan literasi media ini, namun di dalam kelas, biasanya para guru mengingatkan siswa untuk berhati-hati menggunakan medsos.
“Kalau untuk kepentigan yang positif seperti mencari pengetahuan, pasti kita dukung,” tambahnya.
Momen paling tepat biasa pada saat tahun ajaran baru, siswa dan orang tua kita kumpulkan di aula dan kami para guru serta komite sekolah memberikan sejumlah arahan mengenai proses belajar dan tentunya soal penggunaan media sosial. Begitu juga saat pembagian rapor, kita sekaligus mengingatkan tugas dan peran tua untuk ikut mengingatkan soal medsos ini.
Baca juga: Menkop Tuding TikTok Praktikkan Monopoli, Berbisnis E-Commerce dan Media Sosial Sekaligus
Sementara itu guru kelas V SDN Lagoa 02, Sundari menambahkan, para guru sering berbincang dengan siswa mengenai internet dan medsos, pada saat itulah biasanya kita mengingatkan agar hal-hal yang negatif dari medsos dihindari.
“Kita punya aturan selama di kelas, siswa tidak boleh membawa HP, bila siswa terlanjur membawa, harus disimpan di meja atau di lemari kelas dengan diberi tanda pemilik. Aturan ini mengurangi siswa menggunakan medsos pada jam belajar,” kata Sundari.
Sundari sepakat bahwa penggunaan medsos di kalangan pelajar SD harus dibatasi dan orang tua serta guru harus ikut membina. “Kalau dilarang nampaknya sulit. Jadi kita kompromi sambil memberi pengertian pada siswa,” katanya.