Coach Rheo: Waspada Banyak Orang Alami Gangguan Jiwa Mati Bunuh Diri
Sebuah studi menemukan bahwa angka bunuh diri di Indonesia akibat gangguan mental bisa empat kali lebih besar dari data resmi.
Editor: Toni Bramantoro
"Percuma punya segalanya jika hati tidak damai. Berdoa sudah banyak juga berusaha kesana kemari. Uang habis miliaran ke berbagai modalitas, tapi seperti tidak terjawab," ungkapnya.
Metode lain bagus untuk membantu melewati semua gejala persoalan mental. Tapi Coach Rheo menginginkan lebih. Dia tidak puas hanya dengan disuruh mengendalikan emosi. Hingga dia menemukan formula tepat DOA TRTO yang membantu membuang beban mentalnya secara permanen.
Ribuan Orang Harus Bisa Merasakan Manfaatnya
Hal penting, kata Coach Rheo, sistem yang baik bisa diduplikasi dan work for everyone. Membuang beban dari tubuh bukan hanya pengalaman eksperiensial satu-dua orang saja, tetapi ribuan orang juga harus bisa merasakan manfaatnya.
Banyak artis, influencer, business owner yang datang ke Coach Rheo untuk membuang beban mental. Ada Influencer Guntur LDP dan Cilla, Wenny Sukamto, Chrisy Mahawi, Gieya Alexandra, Tigris Valerie, dan Alicia Yudos.
Ada artis Karina Salim, designer Christie Basil, Victoria Wong Cici konten, Tiktokers Kochun, dan Denny Santoso pakar digital marketing, Ellen May pakar saham, Endang Wierono pakar properti, coach Bella Fernanda, dan banyak lagi.
Bahkan Elizabeth Setiaatmadja, anak dari Presiden Direktur BCA Pak Jahja Setiaatmadja yang sempat viral mendapatkan hibah saham senilai 74 milyar, ikut memberi dukungan positif terhadap Coach Rheo "Kalau dari dulu kenal Coach Rheo, hidup saya pasti sudah jauh berbeda".
Pada awalnya banyak yang meragukan kemampuan Coach Rheo. Namun tak sedikit Coach Rheo juga mendapat dukungan dari dokter, psikolog, konselor, therapist, coach, trainer, dosen, dan para akademisi. Mereka merekomendasikan Coach Rheo sebagai pakar yang bisa membantu menyelesaikan beban mental secara presisi.
Kerap Menghadapi Banyak Pertanyaan
Sebagai pencipta sistem baru, Coach Rheo kerap menghadapi banyak pertanyaan. Tidak sedikit orang ragu dan menganggapnya penipu, karena efek sistem DOA terlalu dramatis.
"Seperti jualan obat, banyak yang ragu daripada percaya. Karena jargon permanen, instan, biasanya itu resep sukses untuk kena scam; penipuan di masa sekarang,” paparnya.
Banyak orang sulit membedakan, mana yang benar-benar berkompeten dan bisa membantu, mana yang sifatnya scam; penipuan; overclaim hasil yang dilebih-lebihkan.
"Banyak pakar bisa menjelaskan trauma. Tapi jangan berhenti di penjelasan. Kita perlu pakar yang bisa membantu membuang secara tuntas, permanen, dan menyeluruh. Sehingga trauma tidak perlu sampai puluhan tahun dan terlambat ditolong," kata Coach Rheo.
Coach Rheo sekaligus menyarankan jangan hanya percaya pada kata-katanya. Dengarkan juga kata para Dokter, Konselor, Coach, Trainer, Psikolog, dan Dosen.
“Saya percaya mereka tidak akan mempertaruhkan reputasi mereka untuk merekomendasikan saya, kalau memang sistem ini tidak efektif,” tegasnya.
Coach Rheo kembali menegaskan, trauma mental seperti kedukaan, luka batin inner child, phobia, pemerkosaan, pelecehan seksual, stress, depresi, anxiety tidak perlu seumur hidup dibawa sampai mati.
“Waktunya dunia kesehatan mental memiliki teknologi baru yang merevolusi cara menyikapi beban emosi. Beri saya waktu tidak lebih dari 90 menit untuk mengurai sampai tuntas, sebuah trauma secara terukur, dan bisa sembuh secara permanen," ujar Coach Rheo menutup perbincangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.