Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Coach Rheo: Waspada Banyak Orang Alami Gangguan Jiwa Mati Bunuh Diri

Sebuah studi menemukan bahwa angka bunuh diri di Indonesia akibat gangguan mental bisa empat kali lebih besar dari data resmi.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Coach Rheo: Waspada Banyak Orang Alami Gangguan Jiwa Mati Bunuh Diri
Dok. pribadi
Coach Rheo menyampaikan materi 

"Tidak ada pola yang saya tutupi. Semua dilakukan sesuai yang saya ajarkan. Semua yang hadir bisa melihat setiap langkah prosesnya secara langsung" terang penyembuh serebral yang sudah menolong mentalitas ribuan orang menjadi netral ini.

NN mengalami trauma dan fase depresi selama 30 tahun. Tak sembuh meski sudah pergi ke banyak tempat, dan belanja healing ke berbagai sistem dan metodologi.

Merasakan Ketenangan Langsung

Anehnya NN merasakan ketenangan langsung setelah Coach Rheo menguraikan beban emosi begitu cepat. Reaksi NN kaget ketika bebannya hilang.

Lain lagi Maya Septha, artis dan presenter yang ikut menghadiri workshop Coach Rheo. "Cuma ngikutin doang ehh rasanya enteng aja, rilis. Gak perlu S3 buat memahami sistem ini. Semua orang bisa melakukan sendiri," terang Maya Septha.

Peserta lain, Monic Christian, pendiri Tes Bakat Indonesia (TBI) menyampaikan, "Coach Rheo itu bukan konsultasi. Dia lebih seperti operasi. Sharp banget. Langsung ke inti bebannya dan dibuang. Tidak perlu mengendalikan, tidak perlu berdamai dengan keadaan” kata Monic Christian.

Tujuh Tahun Menghadapi Masalah Beban Mental

Monic Christian mengaku tujuh tahun menghadapi masalah beban mentalnya dengan sistem lain. Coach Rheo uraikan hanya dalam 90 menit, Monic Christian sembuh permanen sampai sekarang.

“Sudah enam bulan baik-baik saja. Kaget sih cuma sekali ketemu Coach Rheo. Karena saya sudah hadapi ini 7 tahun. Saya datang lagi mau tau lebih dalam langkahnya," ujar Monic Christian.

Berita Rekomendasi

Semakin hari banyak orang alami gangguan jiwa. Bahkan tak sedikit mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

Menurut Coach Rheo, penyebab sesungguhnya adalah karena orang hanya disuruh mengendalikan beban emosi. Menerima; acceptance, move on, dan mengabaikan beban mental mereka.

Orang diminta terus berdamai dan hidup bersama beban mental. Sama seperti orang yang diperkosa disuruh move on menerima keadaan. Kemudian tetap tinggal dan berdamai dengan orang yang memperkosa.

“Dalam jangka panjang keadaan itu membahayakan. Semakin hari terjadi penumpukan beban mental. Akhirnya bisa menghancurkan semua hal. Termasuk hal yang kita cintai dalam hidup ini. Seperti gelas yang terus diisi, lama-lama pasti akan tumpah dan tidak terbendung,” ujar Coach Rheo.

Bagaimana Cara Membuang Semua Beban

Coach Rheo selalu memikirkan bagaimana cara membuang semua beban yang sudah penuh itu secara permanen.

"Bagi saya sehat permanen adalah utama. Percuma bisa rilis sebentar balik lagi. Relapse terus, buang waktu, buang tenaga, buang uang. Rasanya ringan sejenak, tapi setelahnya kumat lagi. Healing sebentar, lalu balik lagi,bertahun tahun saya terus begitu," ujar pria kelahiran Jakarta, 23 Maret 1983, yang dikenal sebagai kokohealing di media sosial ini.

Coach Rheo juga pernah mengalami beban mental. Lebih dari 12 tahun dia mencari ketenangan jiwa hadapi phobia, mudah marah, luka batin, overthinking, dan anxiety.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas