Cerita Mantan Bupati Tangerang Zaki Iskandar di Balik Hibah Kapal Penyapu Sampah dari Coldplay
Kapal bernama Neon Moon II ini merupakan hasil kerja sama Coldplay dengan The Ocean Cleanup, kapal generasi ketiga ini menjadi satu-satunya
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain sukses menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15 November lalu, band asal Inggris, Coldplay, juga memberikan hibah kapal penyapu sampah sungai jenis interceptor kepada masyarakat Indonesia.
Kapal bernama Neon Moon II ini merupakan hasil kerja sama Coldplay dengan The Ocean Cleanup, kapal generasi ketiga ini menjadi satu-satunya yang beroperasi di Indonesia.
Kapal ini juga merupakan kapal canggih yang digerakkan oleh sel tenaga surya yang disimpan di baterai lithium.
Baca juga: Pelaku Penipuan Tiket Konser Coldplay Gischa Debora Sempat Pelesiran ke Belanda Sebelum Diamankan
Pembuatan kapal ini menelan biaya hingga USD 777.000 atau sekitar Rp 12 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.500 per dolar AS.
Kapal tersebut selanjutnya akan dioperasikan untuk membersihkan sampah di aliran Sungai Cisadane.
Kapal ini datang ke Indonesia dalam keadaan belum terakit utuh. Proses perakitannya dilakukan di Dok Koja Bahari dalam waktu 12 hari saja. Catatan itu lebih cepat dari kapal-kapal sejenisnya yang dikirim ke berbagai negara.
Ada orang yang turut memainkan peran penting di balik proses hibah kapal dari Coldplay tersebut. Dia adalah A. Zaki Iskandar, mantan Bupati Tangerang.
Dia diam-diam ikut berjibaku menyiapkan proses serah terima hibah kapal tersebut. “Alhamdulillah, kapal ini sekarang ada di hadapan kita,” kata Bang Zaki, sapaan akrabnya dengan senyum sumringan.
Zaki Iskandar berkontribusi terus memonitor persiapan kapal hibah ini demi memastikan hibah ini cepat terealisasi dengan dukungan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi serta Kementerian PUPR.
Dua tahun kemudian bantuan tersebut baru bisa terealisir untuk membantu mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya sampah di Sungai Cisadane.
Tumpukan Sampah di Kali Cisadane
Berdasar catatan, dari total volume sampah 2.305 ton per hari di Kabupaten Tangerang, 130 ton di antaranya tercatat di Sungai Cisadane dengan 84 persen adalah limbah rumah tangga.
Angka ini sangat mengkhawatirkan karena akan menimbulkan kerusakan lingkungan serta berdampak pada kesehatan warga.
Saat ini, kapal hibah bercat putih-biru dari Coldplay tersebut berada di kawasan Koja dan telah diterjunkan ke laut serta siap dibawa ke Sungai Cisadane.