Viral ART Nyaleg Modal Rp2,5 Juta, Mengaku Alami Diskriminasi saat Kampanye, Bawaslu: Miskomunikasi
Seorang ART bernama Yuni Sri Rahayu dari Partai Buruh menjadi viral setelah terungkap modal kampanye hanya Rp2,5 juta, mengaku didiskriminasi warga.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Yuni Sri Rahayu (41) menjadi viral setelah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPRD DKI Jakarta.
Sosok Yuni ini nekat maju sebagai calon legislatif (caleg) dengan modal sebesar Rp2,5 juta.
Hal tersebut membuat caleg yang diusung oleh Partai Buruh tersebut viral.
Meski dengan modal yang terbatas, Yuni mengaku tak berambisi untuk menang.
Sebab, dia mengaku lebih banyak mengalami tindakan diskriminatif saat hendak melakukan kampanye.
Kisah Yuni kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun X (Twitter) @fajarnugros pada Senin (5/2/2023).
Akun tersebut mengunggah foto Yuni yang tengah memamerkan alat peraga kampanye (APK) berupa baliho berwarna dasar oranye.
Yuni terdaftar sebagai Caleg DPRD DKI dapil 7, meliputi Kecamatan Cilandak, Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, dan Setiabudi.
Hingga artikel ini ditulis, Selasa (6/2/2023), cuitan tersebut telah mendapatkan 2 juta penayangan.
Baca juga: Viral Pelajar di Kendari Nyamar jadi Polisi, Diamankan Polda Sultra, Berikut Kasus Polisi Gadungan
Dicueki saat kampanye
Mengutip WartaKota, Yuni mengaku sering mendapatkan tindakan diskriminatif dari warga saat akan berkampanye di lingkungan rumahnya, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dia mengatakan, tidak diperbolehkan melakukan sosialisasi di kawasan tersebut lantaran sudah ada dua caleg dari partai lain yang sudah lebih dulu berkampanye.
"Jujur saja di sini, rumah saya, waktu minta izin untuk sosialisasi sama RT di sini ya dia bilang gini, 'Karena di sini sudah dukung dua caleg, jadi enggak bisa sosialisasi'," ujar Yuni pada Jumat (2/2/2024).
Meski demikian, dia mengaku tak terlalu ambil pusing atas hal tersebut dan lebih memilih untuk melakukan sosialisasi di tempat lain.