Analisis Pakar soal Kasus Tewasnya Satu Keluarga usai Lompat dari Apartemen di Jakarta
Berikut analisis pakar psikologi klinis menanggapi kasus sekeluarga yang mengakhiri hidup dengan lompat dari lantai 21 apartemen di Jakarta.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Secara lebih umum, Uyun menjelaskan betapa pentingnya dukungan sosial dari warga sekitar agar meminimalisir seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Dia mengatakan dukungan sosial dapat dilakukan lewat bantuan finansial, psikologis, atau bantuan informasi.
"Misalnya jika ada anggota keluarga yang merasa stres atau cemas bisa diberi dukungan tersebut. Jika parah maka bisa diberi dukungan berupa informasi untuk datang ke profesional, mungkin bisa diantar ke psikolog atau psikiater," katanya.
Baca juga: Ayah Cium Kening Istri dan 2 Anaknya Sebelum Lompat Bareng dari Apartemen di Jakarta
Selain itu, Uyun juga mengatakan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebuah daerah dapat memengarhui faktor psikis dari seseorang.
Alhasil, dia mendorong agar masyarakat selalu mengadakan kegiatan positif di lingkungan tempat tinggalnya.
"Misal orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki aktivitas yang baik seperti pengajian, gotong royong, aktivitas bersama di masyarakat."
"Sehingga ketika ada masalah keluarga, maka tetangga atau keluarga dekat akan memberikan dukungan dan bantuan untuk mengurangi tekanan hidupnya," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Sebelum Lompat Bareng dari Rooftop Apartemen di Penjaringan, Ayah Cium Kening Istri dan Dua Anaknya."
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Gerard Leonardo Agustino)
Artikel lain terkait Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen