Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Khamid Porter Senior Stasiun, 24 Tahun Bantu Bawa Barang Penumpang, Pernah Dibayar Terimakasih

Ini kisah Khamid (52) pramuantar atau porter yang sudah membantu para penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen Jakarta mengangkut barang bawaan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Khamid Porter Senior Stasiun, 24 Tahun Bantu Bawa Barang Penumpang, Pernah Dibayar Terimakasih
tribunnews.com/igman
Ini kisah Khamid (52) pramuantar atau porter yang sudah membantu para penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen Jakarta mengangkut barang bawaan. 

Di sela kesibukannya, Hamid bercerita suka dukanya menjadi porter selama 24 tahun. Dia pun mengingat betul momen pandemi Covid-19 yang melanda membuatnya harus tidak bisa mengais rezeki selama 2 tahun.

Saat itu, Hamid lebih banyak berdiam diri di rumah dengan mencoba menjual beberapa barang berharga agar anak dan istrinya tetap bisa makan.

Hal tersebut karena porter yang berada di Stasiun Senen bukanlah pekerja yang digaji PT KAI.

"Pemasukan saya hanya dari penumpang tidak ada gaji dari PT KAI. Karena kita kan bukan karyawan. Kita cuma kerja cuman dalam naungan kereta api. Kita porter, kita dapatnya dari tip dari penumpang aja," katanya.

Hamid mengatakan bahwa banyak penumpang yang salah paham dengan keberadaan porter di Stasiun Senen.

Lantaran memakai seragam, banyak penumpang yang tidak bayar setelah memakai jasanya mengangkat barang bawaan penumpang.

"Bayaran sebenernya seikhlasnya penumpang aja, kadang ada yang nggak bayar. Nggak pernah kita minta. Kata dia, mas terima kasih ya mas, ya mungkin mereka mikirnya kita dapat gaji kali ya. Ya nggak apa-apa, insyaallah nanti ada gantinya," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Hamid bercerita penghasilannya sebagai porter setiap harinya tidak menentu. Terkadang bisa ramai maupun sepi tergantung banyaknya penumpang yang berangkat di Stasiun Senen.

Namun pada lebaran ini, penghasilannya pun meningkat hampir tiga kali lipat dari biasanya. Meskipun tidak banyak, uang itu bisa menafkahi anak istrinya.

"Umpamanya hari hari biasa hanya 100 ribu, ya mungkin ini bisa 300 ribu. Ya alhamdulillah lah bisa buat beli baju anak," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas