Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading: Pacar Beri Uang Rp300 Ribu untuk Aborsi, ke Jakarta Karena Malu
RN dan pacarnya, Agusmita (27) sepakat menggugurkan kandungan tersebut karena merasa malu.
Editor: Erik S
"Jadi hubungan si pelaku sama korban ini hubungan gelap," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom saat dihubungi, Senin (22/4/2024).
Korban sendiri, kata Maulana, sebenarnya sudah mempunyai suami dan tiga orang anak. Namun, hubungan dengan keluarganya tersebut sudah tidak harmonis.
Baca juga: Kisah Pilu Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading: Pendarahan Sejak dari Lampung Karena Berusaha Aborsi
Karena itu, korban menjalin hubungan terlarang dengan pelaku selama tiga tahun belakangan.
"Perempuan ini punya suami, anak 3. Tapi sudah tidak harmonis lagi, menjalin hubungan sudah sampai 3 tahun selayaknya suami istri," ujarnya.
Minim saksi
Polisi hingga kini belum dapat mengungkap secara terang benderang kasus tersebut. Hal itu disebabkan karena minimnya saksi di lokasi dan bukti digital.
"Baik digital forensik maupun saksi yang ada di lokasi sangat minim karena yang bersangkutan baru ada di tempat ini," ujar Kapolres Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, Selasa, (23/4/2024).
Polisi baru menetapkan kekasih RN, yaitu Agusmita (27), sebagai tersangka. Ia diduga terlibat dalam tewasnya wanita yang sedang hamil tersebut.
Bukannya menolong RN, Agusmita justru merampas ponsel korban yang sedang kesakitan karena pendarahan akibat upaya aborsi.
Agusmita sempat merampas dengan paksa handphone milik korban sebelum akhirnya melarikan diri ke Lampung.
Sejauh ini, pihak kepolisian baru memeriksa tersangka dan dua orang saksi di lokasi kejadian berinisial R (25) dan MH (49).
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan polisi akan terus mendalami kasus ini dan memeriksa saksi lainnya dari keluarga korban dan pelaku.
"Ada, dari keluarga dari korban dan pelaku," katanya.
Pacar korban minta maaf
Agusmita meminta maaf ke keluarga RN karena terlibat dalam tewasnya wanita yang sedang hamil tersebut.
"Untuk keluarga korban saya meminta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya, dan saya sangat menyesalinya. Semoga korban bisa diterima di sisi Allah," ucap Agusmita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.