Duduk Perkara Bos Rental Mobil yang Tewas di Pati Lapor Dugaan Penggelapan ke Polres Metro Jaktim
Polisi mengungkap duduk perkara BH (52), bos rental mobil yang tewas di daerah Pati, Jawa Tengah melapor dugaan penggelapan kendaraan
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
Saat ini, Armunanto mengatakan pihaknya masih mendalami dugaan hubungan kejadian penyewaan mobil RP dengan insiden yang terjadi di Pati, Jawa Tengah.
Informasi yang diterima, ada kesamaan antara kendaraan yang hendak dibawa oleh BH yaitu Honda Mobilio.
"Kita sedang dalami ya. Yang disewakan Honda Mobilio. Info demikian (sama) karena korban sudah ke sana, sudah dilaporkan ke kami ya," jelasnya.
Dia mengatakan, polisi juga meminta kepada BH untuk turut membantu memberikan informasi terkait laporannya tersebut.
Namun, Armunanto menyebut pihaknya mendapat kabar jika BH malah mengajak rekan-rekannya untuk menarik mobil ke Pati, Jateng.
"Kita sudah ngomong 'nanti kalau ada info info kabari kita ya'. Seperti itu kan harus ada kerjasama juga antara kan yang tau beliau 'oh ya ya' tiba-tiba kok begitu (berangkat ke Pati untuk menarik mobil)," ucapnya.
Lebih lanjut, Armunanto mengatakan, penyidik akan membawa Honda Mobilio ke Jakarta. Saat ini, masih dalam proses koordinasi bersama kepolisian setempat.
"Ke depan kita akan tetap proses hingga tuntas ini kasus. Rencana seperti itu (mobil di bawa ke Jakarta) anggota lagi ke sana," ucapnya.
Tewas Dikeroyok
Untuk informasi, Seorang pemilik rental mobil asal Jakarta berinisial BH (52) meninggal dunia seusai dikeroyok massa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Kamis (6/6/2024).
Korban bersama tiga rekannya berinisial SH (28), KB (54), serta AS (37) dihajar massa karena dikira maling saat akan mengambil mobil rental miliknya.
Mobil tersebut ditemukan di wilayah Sukolilo, Pati, Jawa Tengah berdasarkan penelusuran GPS yang dilakukan oleh korban.
Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Muhammad Alfan menjelaskan, empat korban berangkat dari Jakarta untuk mengambil mobil rental yang belum dikembalikan penyewa.
"Diajak saudara BH untuk mengambil mobil rentalan milik saudara BH," kata Alfan, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (7/6/2024).
Alfan menjelaskan, keempat orang itu langsung mengambil mobil menggunakan kunci cadangan tanpa memberi tahu terlebih dahulu.