Daftar 18 Jam Tangan Mewah yang Dirampok di PIK 2: Rolex hingga Audemars Piguet, Totalnya Rp12,8 M
Jumlah kerugian akibat aksi perampokan tersebut yang awalnya ditaksir senilai Rp14 miliar, saat ini dihitung hanya sebesar Rp12,85 miliar.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - HK merampok toko pakaian dan jam tangan mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten pada Sabtu (8/6/2024).
Akibat perampokan tersebut, toko tersebut menderita kerugian Rp12,85 miliar.
Dalam kasus ini, sebanyak 18 unit jam tangan mewah mulai dari Rolex hingga Audemars Piguet berhasil digondol HK.
Baca juga: Dirampok, Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2 Tangerang Rugi Rp 14 Miliar
"Audemars Piguet 6 unit, Patek Phillippe 2, Rolex 10 unit," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (13/6/2024).
Dari tiga merek tersebut, jam tangan yang paling banyak diambil adalah Rolex. Total ada 10 buah jam tangan Rolex yang digasak HK.
“Rolex 10 buah, Audemars Piguet enam buah, dan Patek Philippe dua buah,” tutur Ade Ary.
Ade Ary pun meralat jumlah kerugian akibat aksi perampokan tersebut yang awalnya ditaksir senilai Rp14 miliar, saat ini dihitung hanya sebesar Rp12,85 miliar.
"Berdasarkan laporan polisi kerugian Rp 12,85 M," ungkapnya.
Ditangkap di Cianjur
HK ditangkap oleh penyidik dari Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya di sebuah hotel di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
HK ditangkap pada Selasa (12/6/2024) sekitar pukul 18.50 WIB di kamar hotel nomor B-202.
Mulanya, seorang penyidik yang mengenakan jaket putih menyamar sebagai resepsionis hotel. Ia mengetuk pintu kamar HK dengan maksud mengantarkan air minum.
Pelaku yang disinyalir tak curiga kemudian membuka pintu kamar dengan santai. Ketika pintu dibuka, HK yang bertelanjang dada sontak kaget melihat ada seorang penyidik yang merangsek masuk dan memintanya untuk tiarap.
Baca juga: Menggunakan Jam Tangan Klasik Bisa Memberikan Kesan Profesional dan dapat Dipercaya
“Tiarap kamu, cepat tiarap,” kata seorang penyidik berbaju hitam.
Penyidik Subdit Jatanras lainnya kemudian menanyakan identitas pelaku. Apakah betul pelaku bernama Hendra.