Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebakaran di Jatiasih Bekasi, Suryan Teriak Suruh Karyawan Amankan Mobil, Tapi Nyawanya Tak Selamat

Suryan bersama istri, dua anak, dan seorang keponakan meninggal dunia dalam kebakaran gudang di Jatiasih Bekasi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kebakaran di Jatiasih Bekasi, Suryan Teriak Suruh Karyawan Amankan Mobil, Tapi Nyawanya Tak Selamat
Tribun Bekasi
Petugas gabungan dari pemadam kebakaran dan BPBD sedang mengecek kobaran api yang sudah padam yang sempat melanda bangunan distributor parabot di jalan H Jain RT 2 RW 8, Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Rabu (3/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga meninggal dunia akibat kebakaran di gudang perabotan, Jalan Tugu, RT 02 RW 08, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (3/7/2024).

Mereka yang meninggal adalah Suryan, si pemilik gudang. Kemudian Nelly sang istri dan dua anaknya Azzahra dan Arssyla. Seorang lagi adalah keponakan Suryan bernama Endah.

Suryan dan keluarganya ditemukan meninggal di kamar mandi diduga terlalu banyak menghirup asap. Sebab, tak ditemukan luka bakar di tubuh mereka.

Asep, seorang karyawan, mengungkap detik-detik kebakaran terjadi.

Baca juga: Korban Kebakaran di Bekasi Ditemukan Utuh, Kebaikan Diungkap Warganet : Rutin Sedekahi Anak Yatim

Ia mengatakan kebakaran dipicu korsleting listrik di ruang kantor. Api dengan cepat membesar dan sulit dipadamkan karena banyak banyak baran-barang berbahan plastik di gudang.

Kala itu hari masih pagi, sekira pukul 07.00 WIB. Gudang belum beroperasi.

Bangunan yang terbakar bukan sekadar gudang, tapi juga digunakan sebagai tempat tinggal oleh si pemilik Suryan dan karyawannya. Termasuk Asep dan empat temannya.

Berita Rekomendasi

Sebelum kejadian, Asep sedang santai. Sebagian karyawan ada yang masih terlelap.

Sementara Suryan bersama keluarganya tidur di area belakang gudang.

Api muncul akibat percikan korsleting listrik. Seketika membesar karena banyak barang berbahan plastik.

Asep bersama karyawan lain terkesiap dan spontan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

"Kita siramin pakai air di ember," ucap Asep seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Tapi upaya mereka tak membuahkan hasil. Api makin sulit dikendalikan.

Dalam situasi tersebut, Asep mendengar Suryan berteriak.

"Saya diteriakin 'Asep, Asep, kan nama saya Asep' suruh keluarin mobil, udah cukup di situ doang saya ngedenger suara bos saya," sambungnya.

Baca juga: 5 Hal Seputar Kebakaran di Bekasi, Satu Keluarga Tewas Ditemukan Berpelukan dan Tak Ada Luka Bakar

Dengar perintah tersebut, Asep segera mengeluarkan dua mobil dari garasi gudang.

Namun, satu unit truk boks gagal ia selamatkan.

Sejurus kemudian, ia bersama teman-temannya, berusaha menjebol tembok untuk menyelamatkan Suryan dan keluarganya yang terjebak di belakang gudang.

Mereka berniat membuka akses langsung ke tempat bos dan keluarganya berada. Api merambat begitu cepat. Asap mengepul sangat pekat.

Asep dan teman-temannya tak tahan lagi dengan tebalnya asap. Mereka memutuskan untuk menyelamatkan diri.

"Kita sudah berusaha membobok tembok hampir setengah jam, kita enggak bisa ngapa-ngapain," kata Asep.

Seiring dengan upayanya tersebut, Asep tak mendengar lagi suara Suryan, bosnya.

Si jago merah melalap habis gudang. Sementara Suryan dan keluarganya ditemukan meninggal dunia.

Jasad mereka ditemukan bertumpuk dan berpelukan di kamar mandi.

Petugas Damkarmat Kota Bekasi melakukan pemadaman kebakaran gudang perabotan, Jalan Tugu, RT 02 RW 08, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (3/7/2024).
Petugas Damkarmat Kota Bekasi melakukan pemadaman kebakaran gudang perabotan, Jalan Tugu, RT 02 RW 08, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (3/7/2024). (Tribunjakarta/Yusuf Bachtiar)

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bekasi menyerahkan 14 unit armada pemadam, api berhasil dijinakkan sekira pukul 13.00 WIB.

Kabar yang melanda Suryan dan keluarga mengejutkan kerabat, handai tolan, serta rekan bisnisnya.

Ia dikenal sebagai orang baik dan dermawan.

“Orangnya itu dermawan dan semua alim ulama di sini juga menilai gitu, lalu selalu menyumbangkan sebagai hartanya buat acara keagamaan dan dia orangnya enak dan tetap bergaul juga bersosialisasi dengan warga,” kata Muchtar, Ketua RT 02 RW 08, seperti dikutip dari TribunBekasi.

Sumber: Tribun Jakarta

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas