Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Ibu Sewot Saat Polisi Gerebek Kampung Bahari, Ternyata Ada Tembakau Gorila di Mesin Cuci

Seorang wanita terlibat adu mulut dengan anggota polisi yang menggeledah Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara terkait Narkoba.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Seorang Ibu Sewot Saat Polisi Gerebek Kampung Bahari, Ternyata Ada Tembakau Gorila di Mesin Cuci
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Paket sabu disembunyikan dalam gitar ditemukan polisi dalam penggerebekan sarang narkoba Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (12/7/2024). 

Dua dari empat orang merupakan anak dari ibu tersebut.

Dan polisi meminta agar ibu tersebut datang ke Polres Jakarta Utara.

"Ini kami bawa ke Polres karena patut dicurigai, ibu nanti siang datang ke sana. Kalau negatif nanti dipulangkan," katanya.




Dalam penggerebekan di Kampung Bahari, polisi meringkus 31 orang yang terdiri dari 26 laki-laki dan 5 perempuan.

Selain itu, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba.

Adapun narkoba yang berhasil diamankan diantaranya paket besar sabu seberat 103 gram, 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, dua televisi, empat unit decorder dan 1 unit laptop.

Tak hanya itu bahkan dalam penggrebekan tersebut polisi juga menyita satu unit drone yang diduga milik pelaku peredaran narkoba.

BERITA TERKAIT

Tak hanya itu, polisi pun menemukan 1 unit alat hitung uang, 11 alat hisap atau bong, satu senapan angin, 4 airgun beserta gas Co2, satu unit drone, 25 senjata tajam, 1 kotak petasan dan 3 alat hisap.

Bukan itu saja, hal yang mengejutkan polisi menemukan ruang kontrol CCTV yang diduga digunakan pelaku peredaran Narkoba untuk mengawasi pergerakan polisi.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan para pelaku selama ini telah membangun suatu ekosistem bisnis narkoba di Kampung Bahari.

Sehingga, menurut dia, proses distribusi atau penyalahgunaan barang haram di Kampung Bahari berjalan cukup lama.

"Seakan-akan menjadi icon tempat tersebut menjadi tempat penjualan sampai dengan penggunaan narkotika," katanya.

Gidion pun mengatakan bila proses penangkapan petugas terlambat secara momentum, para pelaku akan menyerang balik lantaran pergerakan polisi telah termonitor.

Para pelaku lanjut Gidion biasanya akan menyerang petugas dengan menggunakan berbagai benda bahkan tak jarang menggunakan senjata jenis airsoft gun.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas