Polisi Sebut Wisatawan yang Meninggal di Puncak Bogor Akibat Sesak Napas, Keluarga Membantah
Keluarga mengatakan korban tidak memiliki penyerta asma, darah tinggi ataupun penyakit penyerta lain sebagaimana dikabarkan.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polisi mengungkapkan Nimih (63), wisatawan yang meninggal dunia saat kemacetan panjang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, karena sakit asma dan darah tinggi.
Terkait keterangan tersebut, keluarga Nimih membantah.
Anak pertama Nimih, Yani (46) mengatakan semasa hidup sang ibu tidak memiliki penyerta asma, darah tinggi ataupun penyakit penyerta lain sebagaimana dikabarkan.
Baca juga: Macet Total di Puncak Bogor: Sepeda Motor Saling Kunci, Pengendara dan Penumpang BAB Sembarangan
"Kalau mengenai kabar yang simpang siur saya klarifikasi itu enggak ada penyakit bawaan, enggak ada asma atau apa. Enggak ada pokoknya," kata Yani di Jakarta Timur, Selasa (17/9/2024).
Pihak keluarga pun memastikan saat bertolak dari Jakarta melakukan wisata religi ke Makam Kramat Empang Bogor dan berkunjung ke Gunung Mas, Nimih dalam keadaan sehat.
Bahkan pada Minggu pagi sebelum melakukan perjalanan, Nimih yang sehari-harinya merupakan membuat aneka gorengan dan kue tetap dapat memasak seperti biasa.
Menurut pihak keluarga, bila sebelum kejadian Nimih dalam keadaan sakit maka mereka tidak akan memperbolehkan almarhumah untuk melakukan perjalanan ke kawasan Puncak, Bogor.
Kalau memang dari rumah (sedang) sakit saya enggak akan memperbolehkan ibu saya jalan-jalan. Posisi dalam keadaan sehat, tapi namanya rezeki, maut itu kan enggak ada yang tahu," ujarnya.
Di satu sisi, Yani menuturkan pihak keluarga tidak menyalahkan petugas atau kemacetan parah terjadi di kawasan Puncak, Bogor atas meninggalnya sang ibunda.
Bagi pihak keluarga terpenting sang ibu sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus pada Senin (16/9/2024), dan tidak ingin menyalahkan siapapun atas kejadian.
Baca juga: Kodisi Kemacetan di Puncak Bogor Kini Lancar, Meski Sempat Padat Merayap
"Tapi kalau beritanya (yang menyebut Nimih memiliki asma) sudah viral mau dikata apa, sedangkan almarhumah sudah tenang di sana. Saya sudah bilang ini takdir," tuturnya.
Penjelasan Polisi
Polisi sebelumnya mengatakan Nimih meninggal dunia karena sesak napas, Minggu (16/9/2024).
Dari hasil keterangan yang dikumpulkan pihaknya, almarhum ikut rombongan berwisata ke kawasan Agro Wisata Gunung Mas.
Sekitar pukul 19.00 ketika almarhum selesai rekreasi di Agro Wisata, dia naik bis lalu merasakan pusing.