Kasus Remaja Tewas di Bekasi, Jaelani Bilang Keponakannya Sedang Nongkrong Tiba-tiba Ditabrak Polisi
Menurut Paman Ridho, Jaelani, sebelum ditemukan mengambang di Kali Bekasi, awalnya keponakannya izin pergi berkemah bersama teman-temannya.
Penulis: Malvyandie Haryadi

Lalu tiga orang lainnya adalah remaja yang membawa senjata tajam.
"Masyarakat yang diperiksa 10 orang. Tujuh orang yang selamat dan diamankan petugas Patroli Perintis Presisi, dan tiga tersangka membawa sajam," ujar Ade Ary.
Dugaan Ada Suara Tembakan
Pemeriksaan kepada belasan personil kepolisian itu dilakukan lantaran muncul informasi adanya suara tembakan sebelum para remaja berhamburan dan memilih menceburkan diri ke sungai.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani, mengakui ada petugas patroli yang melepaskan tembakan peringatan saat puluhan remaja berkumpul.
Puluhan remaja yang berkumpul itu diduga hendak melakukan tawuran, sehingga petugas melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan kerumunan tersebut.
"Ada tembakan untuk membubarkan massa," ungkap Dani di lokasi penemuan tujuh jenazah di Kali Bekasi, Selasa (24/9/2024) dikutip dari Kompas.com.
Tembakan peringatan itu diduga membuat puluhan remaja tersebut panik.
Ada beberapa remaja nekat melompat ke Kali Bekasi.
Sampai akhirnya, ada tujuh remaja ditemukan tewas mengapung.
Pendapat ini juga dibenarkan Yanti (46), kakak dari Ahamad Dafi (16), yang jasadnya juga ditemukan di Kali Bekasi.
Yanti mendapat cerita dari sepupu Dafi bernama R (16), ada suara tembakan sebelum pada akhirnya adiknya itu melompat ke Kali Bekasi.
Kala itu, R tengah keluar bersama Dafi pada Jumat (20/9/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Cerita dari R katanya ada polisi dan ada tembakan sekali, gitu."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.