Aksi Tabur Bunga Korban Tewas di Kali Bekasi, Wujud Protes Keluarga kepada Polisi
Pihak keluarga remaja korban tewas di Kali Bekasi, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi tabur bunga.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
Hal ini diketahui pihak kepolisian dari keterangan saksi penjaga air di lokasi ketujuh jasad remaja ditemukan mengapung.
Menurut keterangan saksi, ada lekukan cukup dalam di dasar sungai, tempat tujuh remaja melompat.
"Kalau keterangan penjaga pintu air di situ, di situ ada penjaga ketinggian air. Keterangan saksi tersebut, di situ ada semacam lekukan dasar sungai yang cukup dalam," jelas Audy dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Senin (30/9/2024).
Tak hanya soal lekukan, Kali Bekasi juga merupakan aliran titik temu dua sungai besar, yaitu Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Dari faktor tersebut, kata Audy, ditambah pengamatan visual petugas, kondisi air di lokasi kejadian diduga cukup dalam.
"Kita belum mengukur kedalamannya, dari pengamatan visual memang cukup dalam pertemuan dua sungai itu," ujarnya.
Terkait kasus tewasnya tujuh remaja itu, sebanyak 17 anggota Polri telah menjalani pemeriksan.
Ke-17 anggota Polri yang diperiksa, 10 di antaranya adalah anggota Polres Metro Bekasi Kota, tiga anggota Polsek Jatiasih, dan empat anggota Polsek Rawa Lumbu.
"Sampai saat ini, ada 17 anggota Polri yang dilakukan pengambilan keterangan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (26/9/2024), dilansir Wartakotalive.com.
Selain 17 polisi, 10 warga sipil juga dimintai keterangan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.
Total, kata Ade, sudah ada 27 orang yang diperiksa.
"Masyarakat lain 10 orang, yakni 7 orang yang selamat dan diamankan petugas Patroli Perintis Presisi dan 3 tersangka membawa senjata tajam," kata Ade.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Polisi Segera Gelar Perkara Ungkap Penyebab Kematian Tujuh Remaja di Kali Bekasi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Pravitri Retno Widyastuti) (Tribunbekasi.com/Rendy Rutama) (Kompas TV)