Polda Metro Jaya Tidak Mentolerir Aksi Anarkis Terkait Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang
Pihak kepolisian pun melakukaninvestigasi secara internal terhadap para petugas polri yang bertugas mengamankan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas aksi pembubaran diskusi diaspora di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).
Jajaran Polda Metro Jaya langsung melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap para pelaku.
“Kami tidak mentolerir segala bentuk premanisme dan anarkisme,” kata Brigjen Djati di Mapolda Metro Jaya, Minggu (29/9/2024).
Pihak kepolisian pun melakukaninvestigasi secara internal terhadap para petugas polri yang bertugas mengamankan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung.
“Apakah di situ ada pelanggaran SOP atau tidak,” tuturnya.
Baca juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pembubaran Paksa Seminar di Kemang, Tiga Pelaku Masih Lidik
Kejadian pembubaran diskusi bberawal dari aksi unjuk rasa kemarin siang dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Forum Cinta Tanah Air sekitar 30 orang.
Mereka melakukan aksi menuntut untuk membubarkan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Diaspora dengan alasan tidak ada izin.
Dari situ, Djati menilai ada upaya untuk membelah persatuan dan kesatuan dan sebagainya.
Saat aksi unjuk rasa, petugas dari Polsek Mampang yang mengamankan kegiatan turut mengalami insiden desak-desakan, saling dorong-mendorong.
Para aksi unjuk rasa menuntut masuk ke dalam gedung lokasi diskusi diaspora.
“Jadi sempat benturan juga dengan petugas kami yang melaksanakan kegiatan pengamanan pada saat itu, namun pada saat kegiatan pengamanan dilakukan, kami sempat juga bernegosiasi dengan penanggung jawab aksi unras, dengan penanggung jawab kegiatan yan ada di dalam gedung,” tutur Wakapolda.
Kesepakatannya agar kegiatan di dalam gedung bisa dipercepat.
Tiba-tiba saja dari belakang gedung hotel sekitar 10-15 orang, merangsek masuk dari pintu belakang menuju ruang diskusi.