Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuhan di Lebak Bulus: 3 Minggu Sebelumnya, Nenek Rud Posting Foto Reunian Teman Sekolah

Foto tersebut memperlihatkan kenangan nenek Rud bersama dengan teman-teman sekolahnya dulu,di sebuah restoran.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pembunuhan di Lebak Bulus: 3 Minggu Sebelumnya, Nenek Rud Posting Foto Reunian Teman Sekolah
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Tim Inafis megevakuasi sebuah kandang diduga berisi sugar glider dari rumah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan oleh anak di bawah umur, MAS (14) terhadap ayah dan neneknya, di Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nenek Rud alias RM (69) yang tewas dibunuh cucunya sendiri, pelajar berusia 14 tahun berinisial MAS di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sempat membuat postingan di akun media sosial.

Postingan berupa foto tersebut dia unggah pada 9 November 2024 lalu.

Foto tersebut memperlihatkan kenangan nenek Rud bersama dengan teman-teman sebayanya yang diduga adalah teman-teman sekolahnya dulu,di sebuah restoran.

"Senang ya bisa kumpul sama teman2 Tarqi," kata seorang temannya pada laman komentar.

Menurut nenek Rud, foto itu menjadi jejak kenangan indah dirinya bersama teman-teman. "Yaaaa kenangan indah," balas nenek Rud

Siapa sangka foto tersebut menjadi postingan terakhir nenek Rud di media sosial. 

Berita Rekomendasi

MAS (14) tega menusuk ayahnya, APW (41), dan nenek Rud di kediaman mereka di Taman Bona Indrah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dinihari.

Remaja yang duduk di kelas 1 SMA swasta di Jakarta itu juga melukai ibu kandungnya, AP (40).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan, MAS pertama kali menusuk ayahnya yang sedang tidur di kamar.

APW ditusuk oleh MAS sekitar pukul 01.00 WIB.

"Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya ditusuk juga. Tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan," kata Gogo dikutip dari Youtube tvOneNews, Senin (2/12/2024).

Setelah itu, menurut AKBP Gogo Galesung, sang ibu spontan langsung berteriak.

"Ayahnya lari, sampai bawah, setelah itu neneknya keluar, diduga neneknya juga ditusuk saat keluar (kamar)," jelas dia.

Berdasarkan pengakuan MAS ke polisi, ia tega menusuk keluarganya karena mendapat bisikan.

Baca juga: Pembunuhan di Lebak Bulus, Pelaku Diduga Tertekan Dipaksa Belajar Terus, Sempat Bertengkar Hebat

"Dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia lah seperti itu," jelas dia.

Terkait motifnya, polisi hingga saat ini masih melakukan pendalaman.

Rumah lokasi pembunuhan, di salah satu kompleks perumahaan, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Senin (2/12/2024). (Ibriza)
Rumah lokasi pembunuhan remaja MAS (14) terhadap ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Senin (2/12/2024). (Ibriza) (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

Sementara itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, MAS mengaku menyesal telah melakukan perbuatan itu.

"Padahal yang bersangkutan di keluarganya, dia sangat disayang, dan yang bersangkutan juga sangat sedih dan menunjukkan penyesalan yang sangat mendalam," kata Idnal.

MAS juga sempat menanyakan kondisi sang ibu. "Dia mempertanyakan kondisi ibunya, dia sangat menyesal melakukan kejadian ini," tandasnya.

Bisikan Gaib

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung setelah olah TKP pada Sabtu sore.

Gogo mengatakan, polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. 

Polisi juga akan menggandeng Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mendalami motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.

TKP pembunuhan anak terhadap ayah dan neneknya di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandask, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
TKP pembunuhan anak terhadap ayah dan neneknya di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandask, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024). (Kompas.com)

"Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar Gogo.

Gogo Galesung mengatakan, kedua korban diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.

Kepada polisi, pelaku MAS lebih dulu mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya sedang tertidur pulas di kamar.

"Jadi, ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau. Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," kata Gogo.

Gogo mengungkapkan, pelaku lebih dulu menusuk ayahnya. Setelah itu, sang ibu berinisial AP (40) yang terbangun juga ikut ditusuk oleh pelaku.

AP berhasil selamat karena tusukan pelaku tidak mengenai bagian tubuh yang mematikan. "Ya, jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku."

"Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," ungkap Gogo.

MAS (14) remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Taman Bona Vista Indah, Lebakbulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 November 2024.

Korban AP lalu berteriak, sedangkan suaminya lari ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri. Mendengar keributan tersebut, sang nenek terbangun dan keluar dari kamar.

"Ayahnya lari sampai dengan bawah ya, setelah itu neneknya keluar. Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," ujar Kasat Reskrim.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku langsung meninggalkan rumah setelah menghabisi nyawa kedua korban.

"Saksi T (petugas sekuriti) melihat pelaku saat itu awalnya berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah," kata Ade Ary.

Petugas sekuriti lainnya berinisial A kemudian berteriak memanggil pelaku. Namun, saat itu pelaku MAS berusaha melarikan diri.

"Saksi A memanggil pelaku dan tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah," ungkap Kabid Humas.

Setelahnya, petugas sekuriti berinisial T dan G mengejar dan menangkap pelaku.

Berdasarkan keterangan kedua saksi tersebut, di tangan kiri dan pakaian pelaku terlihat berlumuran darah. Pelaku kemudian diamankan ke Pos Sekuriti setempat.

Sang Ibu Lolos dari Maut

Sementara itu, Ibu pelaku pembunuhan berinisial AP (40) lolos dari maut sang anak.

Kendati berhasil selamat, AP menderita luka parah setelah ditusuk berkali-kali oleh pelaku.

"(Luka tusuk AP) di punggung sama lengan ya, sama pipi," Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung setelah olah TKP pada Sabtu sore.

Gogo menuturkan, AP yang sudah berlumuran darah sempat kabur ke rumah tetangganya untuk meminta pertolongan. 

Bercak darah pun masih terlihat di depan rumah warga yang dimintai tolong oleh AP.

"Darah ada di tembok garasi ya, dipagar sampai dengan sekitar jalan depan rumah, karena ibunya ini juga minta tolong ya sama tetangga ya. Jadi darahnya juga ada di dekat rumah tetangga," tutur Gogo.

MAS Dikenal Anak Baik

Tetangga korban, RS (70) teramat kaget dan tak menyangka dengan peristiwa pembunuhan itu. 

Sebab, ia mengenal sosok MA ialah pribadi yang jauh dari kenakalan remaja. Dia juga ramah jika bertemu orang yang lebih tua. 

"Kalau bertemu, dia (MAS) selalu menyapa," katanya seperti dikutip Kompas.id pada Sabtu (30/11/2024). 

Bahkan, MAS dikenal remaja yang dikenal rajin beribadah. Sebelum peristiwa berdarah ini terjadi, RS tak pernah sekalipun melihat adanya kegaduhan di rumah tetangganya itu. 

"Saya juga tidak pernah mendengar kegaduhan apapun di rumah korban," katanya. 

Tukang bakso keliling bernama Agus Suliswanto (55) juga memiliki kesan yang sama terhadap sosok MAS. 

Ia kerap bertemu dengan MAS saat berkeliling di perumahan itu. Menurut Agus, MA ialah pemuda yang pendiam, tetapi ramah terhadap semua orang.

"Saya kerap bertemu MAS saat dia sedang berolahraga dan mau shalat," tambahnya. 

MAS juga dikenal bukan anak rumahan yang suka nongkrong dengan orang-orang.

"Saya juga tidak menyangka dia menjadi pelaku pembunuhan keluarganya," tambahnya. 

Saat ini, AP masih dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Ibu dari pelaku sedang kritis. (Dirawat) di Rumah Sakit Fatmawati," ungkap Kasat Reskrim.

Laporan Vivi Febrianti | Sumber: Tribunnews Bogor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas