Peringatan Hari Santri, Gus Jazil Dorong Santri Kuasai Iptek Agar Menjadi Pelopor Perubahan
Di hadapan peserta acara peringatan Hari Santri, Jazilul Fawaid menuturkan hari ini tepat 75 tahun dideklarasikan Resolusi Jihad.
Editor: Content Writer
Ditegaskan bangsa ini harus maju dalam Iptek. "Santri harus jadi pelopor dalam hal ini. Dengan menguasai Iptek maka santri tidak berada pada kelompok pinggiran," tambahnya.
Ia berharap agar santri tidak mudah mengeluh apalagi suka menyalahkan orang lain. "Santri dididik untuk mandiri. Moment Hari Santri itulah disebut sebagai moment kebangkitan,” jelasnya.
Pentingnya menguasai Iptek ditekankan oleh Jazilul Fawaid sebab ia ingat ramalan sastrawan Jawa Ronggowarsito. Ronggowarsito dalam ramalannya mengatakan akan tiba suatu masa yang disebut ‘Kolotido’ atau jaman yang semuanya membingungkan. "Pada masa itu antara hitam dan putih, benar dan salah, semua tidak jelas," paparnya. "Semua merasa benar," tambahnya.
Akibat yang demikian semua berada dalam jaman edan. Jaman edan adalah jaman di mana bila seseorang ingin mendapatkan sesuatu maka jalan yang ditempuh adalah dengan menghalalkan segara cara. Jaman edan ini menurut Jazilul Fawaid membuat orang berada pada pilihan yang sulit. Bila tidak edan, tidak menghalalkan segala cara, maka ia tidak akan mendapatkan sesuatu. "Inilah jaman edan, yen ora edan ora keduman (kalau tidak menghalalkan segala cara tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan)," tuturnya.
Dalam jaman edan, menurut Jazilul Fawaid, dengan mengutip pesan Ronggowarsito pula, masih ada orang yang selamat, "yakni sak bejo bejone wong edan isih bejo wong sing eling lan waspodo (seberuntung-untungnya orang yang lalai masih beruntung orang yang sadar dan ingat jati dirinya)," paparnya. Dari sinilah Wakil Ketua Umum DPP PKB itu mengingatkan kepada semua untuk tetap sadar diri dan jangan ikut-ikut pada sesuatu yang tidak jelas.
Untuk menghindari jaman edan, Jazilul Fawaid memberi kiat atau cara melalui pesan dari Sunan Kalijaga lewat tembang Ilir-Ilir. "Arti tembang itu membangunkan kita agar sadar. Nah kita mau sadar atau tidak," ucapnya.
Bila mau sadar, selanjutnya adalah bersemangat. Bersemangat dalam menjalankan kehidupan akhirat dan duniawi. "Santri harus sadar dan bersemangat," tutupnya.