Netizen Academy Bali 2021, Siti Fauziah: Bijak Bermedia Sosial Perlu Kita Terapkan Dalam Keseharian
Puluhan netizen Bali yang berasal dari berbagai blog, vlog, instagram, facebook, dan twitter sangat antusias saat mengikuti ‘Netizen Academy'.
Editor: Content Writer
Untuk itu dalam ‘Netizen Academy’ dirinya meminta masukan dari para netizen. “Kita serap aspirasi para netizen,” tuturnya. “Masukan yang ada akan kita implementasikan,” tambahnya.
Budi Muliawan dalam kesempatan itu mengatakan 93 tahun yang lalu di tengah masyarakat terjadi peristiwa yang besar dan monumental. Pemuda dari berbagai daerah dan agama berkumpul untuk menggelar Kongres II Pemuda Oktober 1928. Apa yang dilakukan oleh para pemuda itu menurut alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, itu merupakan suatu keberanian.
“Para pemuda berani menyatakan satu tekad Indonesia sebelum bangsa ini merdeka pada 17 Agustus 1945,” paparnya.
Tidak hanya di Jakarta, peristiwa sejarah perjalanan bangsa terjadi. Di Bali, para raja, rakyat, dan tentara rela berkoban untuk mempertahankan wilayahnya, merebut, dan mempertahankan Indonesia.
“Ada Peristiwa Puputan Margarana,” ujar Budi Muliawan. “Dipimpin oleh Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai," tambahnya.
Bila orang Bali sudah melakukan puputan maka ia akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan haknya. “Jauh sebelum merdeka, di Bali juga ada peristiwa puputan-puputan yang lain,” ungkanya.
Dari berbagai peristiwa di atas, Budi Muliawan menyebut bangsa ini adalah bangsa pejuang. “Kita merdeka karena perjuangan bukan pemberian penjajah,” tegasnya.
Dengan demikian para pahlawan itu juga mewariskan nilai-nilai perjuangan. Nilai-nilai itulah yang perlu terus dirawat. “Pahlawan-pahlawan bangsa ini adalah inspirasi kita,” ujarnya.
Sebagai generasi muda, kaum millennial, menurut Budi Muliawan bisa melakukan perubahan menuju ke keadaan yang lebih baik. Ia mengajak kepada kaum millennial yang hadir dalam acara itu untuk menyuarakan kebenaran.
Bila para pemuda tidak akan mengambil peran yang kontributif dan positif maka ruang-ruang itu akan diisi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. “Sampaikan yang baik lewat media sosial,” tegasnya.
Koordinator Netizen Bali, I Gusti Manik mengaku senang bisa mengikuti acara itu. “Saya mengucapkan terima kasih kepada netizen Bali yang antusias datang ke acara ini,” paparnya.
Disebutkan mereka yang hadir tidak hanya dari bloger, vloger, dan pengguna media sosial lainnya namun juga ada yang berprofesi musisi. “Jangan berhenti mencintai Indonesia,” sapanya. (*)