Sarasehan Kehumasan MPR Tahun 2021, Arya Wedakarna Dukung Gerakan Bijak Dalam Bermedia Sosial
Acara ‘Menyapa Sahabat Kebangsaan’ sangat penting sebab saat ini rasa persatuan dan kesatuan masyarakat mulai pudar sehingga perlu disentuh kembali
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas, dengan menggunakan baju batik, terlihat antri untuk membubuhkan tanda tangan kehadiran. Kehadiran mereka di Auditorium, Gedung Conefo, Universitas Mahendradatta, Kota Denpasar, Bali, 1 November 2021, untuk mengikuti ‘Sarasehan Kehumasan MPR Tahun 2021, Menyapa Sahabat Kebangsaan’.
Hadir dalam kegiatan, anggota MPR dari Kelompok DPD, Dr SHRI I Gusti Arya Wedakarna MWS III SE., (M.Tru)., MSi., Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR, Siti Fauziah SE., MM., Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR, Budi Muliawan SH., MH., Rektor Universitas Mahendradatta, Dr. Puteri Anggeri, SE., MPd., serta jajaran dekan dan dosen lainnya.
Di awal sambutan, Arya Wedakarna mengucapkan selamat datang kepada Tim Setjen MPR. “Selamat datang di Bali”, ujarnya. Kehadiran MPR di Pulau Dewata membawa banyak berkah dan harapan. “Ini merupakan kedua kalinya MPR hadir di Universitas Mahendradatta”, tuturnya. Beberapa waktu lalu, Perpustakaan MPR hadir di kampus ini untuk menggelar Pustaka Akademik.
MPR hadir di Universitas Mahendradatta menurut Arya Wedakarna merupakan bukti realisasi MoU dan MoA yang telah disepakati bersama. Dengan hadirnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh MPR akan memberi pengaruh positif bagi civitas akademika Universitas Mahendradatta. “Untuk menjadi orang besar maka harus berkumpul dengan orang besar”, ujarnya. Kehadiran MPR di Universitas Mahendradatta disebut sangat istimewa sebab jarang ada perguruan tinggi di Bali kerap didatangi oleh lembaga negara ini. “Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPR memperkaya wawasan dan pengetahuan bagi civitas akademika”, ungkapnya.
Acara ‘Menyapa Sahabat Kebangsaan’ disebut oleh Arya Wedakarna sangat penting sebab saat ini rasa persatuan dan kesatuan masyarakat mulai pudar sehingga perlu disentuh dengan nilai-nilai itu. Maraknya berita hoax disebut sebagai salah satu faktor disintegrasi bangsa untuk itu dirinya mendukung ajakan MPR untuk bijak dalam bermedia sosial.
Berbagai media sosial dan elektrik yang dikelola oleh MPR, baik itu facebook, twitter, instagram, youtube, web, serta Buku Digital MPR diharap mampu menjadi sarana untuk membangun karakter bangsa. “Masyarakat saat ini tidak bisa lepas dari media sosial dan digital”, paparnya.
Untuk itu ia merasa senang kegiatan ini digelar di perguruan tinggi yang pernah dipimpinnya. “Mengingatkan kembali nilai-nilai kebangsaan”, tuturnya. Generasi muda, ditegaskan harus terus meng-up date masalah-masalah kebangsaan. “Untuk itu saya mendukung apa yang dilakukan oleh MPR”, paparnya. “Ini sangat penting”, tambahnya.
Muatan-muatan yang disampaikan di acara ‘Menyapa Sahabat Kebangsaan’ menurut Arya Wedakarna sesuai dan selaras dengan nilai-nilai masyarakat Bali. Dikatakan masyarakat Bali adalah masyarakat yang terbuka, bijak, gotong royong menjadi keseharian, dan harmoni dengan alam. “Nilai-nilai itu itu perlu dirawat, dijaga, dan dilestarikan”, tuturnya. Untuk merawat nilai-nilai tersebut, acara seperti yang digelar oleh MPR inilah yang perlu dilakukan secara keberlanjutan. “Kita harap kegiatan yang dilakukan di Universitas Mahendradatta ini terus berlanjut”, ujarnya.(*)