Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mempertemukan Pimpinan Hingga Ilmuwan Muda, Bamsoet Dukung 2nd AAYG Di Bandung

Berbagai isu strategis lainnya juga akan dibahas dalam konferensi internasional ini. Antara lain seputar HAM, perubahan iklim, hingga sosial dan pendi

Editor: Content Writer
zoom-in Mempertemukan Pimpinan Hingga Ilmuwan Muda, Bamsoet Dukung 2nd AAYG Di Bandung
ISTIMEWA
Mempertemukan Pimpinan Hingga Ilmuwan Muda, Bamsoet Dukung 2nd AAYG Di Bandung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung penyelenggaraan The Second World Congress and Commemoration of Asian African Youth Government (2nd AAYG), yang akan diselenggarakan pada 16-19 Desember 2021 di Bandung.

Mengambil tajuk 'Asian-African Youth Collaboration Against Covid-19 & Beyond', konferensi internasional ini akan menghadirkan pemimpin muda, ilmuwan muda, peneliti muda, akademisi muda, dan berbagai partisipan muda lainnya dari berbagai negara dunia, khususnya di kawasan Asia dan Afrika.

Sehingga bisa memberikan rekomendasi atas berbagai persoalan pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi warga dunia.

"Berbagai isu strategis lainnya juga akan dibahas dalam konferensi internasional ini. Antara lain seputar HAM, perubahan iklim, hingga sosial dan pendidikan. Tidak kurang dari seribu peserta dari 52 negara Asia dan Afrika akan menghadiri konferensi yang diselenggarakan secara hybrid, mengkombinasikan kehadiran luring dan daring," ujar Bamsoet usai menerima panitia 2nd AAYG, di Jakarta, Senin (13/12/2021).

Panitia yang hadir antara lain, Ketua Saddam Al Jihad, Sekretaris Ratu Lala Saila Fikria, dan Bendahara Fitrah Bukhari. Turut hadir Founder AAYG Tan Taufiq Lubis, dan President AAYG 2015-2020 Beni Pramula.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, dalam 2nd AAYG juga akan ada sesi panel dengan mengangkat tiga tema besar. Antara lain: Mengoptimalkan Kewirausahaan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Asia-Afrika; Membangun Perdamaian Melalui Peningkatan Diplomasi Kemanusiaan dan Kemanusiaan di Asia-Afrika; serta Mendefinisikan Kembali Kepemimpinan Pemuda dan Wilayah Politik di Asia dan Afrika.

"Ada juga Intellectual Session yang dibahas dalam empat komisi. Komisi A membahas Pengembangan Budaya dan Kewirausahaan; Komisi B membahas Pembinaan Kerukunan Umat Beragama, Etnis dan Sosial; Komisi C membahas Pengembangan Teknologi dan Lingkungan; Komisi D membahas Pengembangan Hak Asasi Manusia, Kemanusiaan dan Pendidikan," jelas Bamsoet.

Berita Rekomendasi

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, tujuan pendirian AAYG untuk mempererat hubungan antar pemuda berusia 18 hingga 40 tahun dari berbagai negara Asia dan Afrika.

Terinspirasi dari keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada 18-24 April 1955 di Bandung, yang menghasilkan Dasa Sila Bandung, menyatukan sudut pandang dan membangun kerjasama yang erat diantara negara Asia dan Afrika dalam mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

"Semangat para pendiri bangsa dari berbagai negara Asia Afrika melalui Konferensi Asia Afrika 1955 harus terus dijaga oleh generasi muda di masing-masing negaranya. Salah satunya melalui Asian African Youth Government (AAYG). Terlebih saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19. Semakin menuntut kerjasama yang lebih erat antar warga dunia. Karena untuk selamat dari pandemi Covid-19, kita tidak bisa bekerja sendirian. Perlu dukungan dari berbagai warga dunia lainnya," pungkas Bamsoet. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas