HKBP Keukeuh Gunakan Lahan di Ciketing Asem
Jemaat HKBP nekat akan melakukan ibadah di Ciketing Asem pada Minggu (19/9/2010) pagi
Editor: Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski Pemkot Bekasi dan kepolisian menerjunkan ratusan personilnya dalam pemindahan tempat ibadah. Melalui kuasa hukum HKBP, Saor Siagian, jemaat HKBP dipastikan akan beribadah seperti biasa dalam kebaktian pada Minggu (19/9/2010) pagi.
"Kami tetap jalan (ibadah) seperti biasa," ujar Saor Siagian saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (18/9/2010).
Bahkan, menurut Saor, HKBP tetap akan berjalan beriringan dan bergandeng tangan dari rumah tempat ibadah yang lama di Jl Puyuh Raya No. 14, Mustika jaya, menuju lahan kosong di Ciketing Asem Mustika Jaya sejauh 3 Km.
Saor mengaku kaget dengan rencana Pemkot dan kepolisian memindahkan tempat ibadah jemaat HKBP ke gedung eks Organisasi Pemuda Pancasila (OPP) di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur. Apalagi kepolisian menerjunkan sampai 800 personil.
"Kami kaget juga nih. Kok kami yang hanya 300 orang dijaga sampai 800 polisi. Polisi kok tugasnya jadi memindahkan orang yang mau ibadah, kan seharusnya mengayomi. Kalau begini kan kesannya justru polisi yang ciptakan suasana seolah-olah mencekam," ujarnya.
Pemilihan gedung eks OPP, lanjut Saor, terkesan jika pemerintah yang menentukan seseorang ingin beribadah. "Itu bukan opsi namanya. Makanya kami katakan prihatin," ujar Saor.
Meski demikian, Saor kembali menegaskan bahwa jemaat HKBP tetap akan beribadah seperti biasa. Apalagi pada kebaktian Minggu besok, Ephorus (pimpinan) HKBP Pendeta Dr Bonar Napitupulu yang memipin langsung.
"Besok Ephorus yang memimpin langsung kebaktian. Meski beliau kurang sehat, beliau datang dari Taratung (Tapanuli Utara, Sumut)," ujarnya.
Pada Minggu (16/8/2010) kemarin, Ephorus mengalami kecelakaan. Mobilnya tercebur ke jurang kedalaman 500 meter di daerah Sipintupintu, Sumut. (*)