SBY Pasang Standar Ganda Terhadap Yogyakarta
Pernyataan Presiden SBY yang kontradiktif dengan kabinetnya tentang gubernur DIY semakin membingungkan masyarakat.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kontradiktif dengan kabinetnya tentang gubernur DI Yogyakarta semakin membingungkan masyarakat. Pemerintah pun dinilai memasang standar ganda dalam penentuan gubernur DI Yogyakarta.
Menurut Wakil Ketua Fraksi Hanura, Syarifudin Sudding, masalah keistimewaan DIY membingungkan masyarakat. "Kita susah memahami statement SBY yang berubah-ubah. Dalam pidatonya menghendaki penetapan Sultan sebagai Gubernur DIY, tetapi sekarang berubah lagi," kata Sudding saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI Jakarta, Kamis (2/12/2010).
Menurutnya, pembantu presiden dengan SBY tidak sepaham. "Pembantu ngomong A, presidennya ngomong B," ujarnya.
Hal ini, kata Sudding, semakin menguatkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahan SBY, karena hal yang disampaikan berubah-rubah. Yogyakarta merupakan daerah khusus, jadi harus ada pemberlakuan secara khusus.
"Negara kita memang demokrasi tapi ada keistimewaan yang harus diperhatikan. Tidak bisa menafikan," ujarnya.(*)