Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koalisi LSM: Stop Pembangunan Gedung Baru DPR!

Sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Penegak Citra DPR mendatangi fraksi PAN di gedung DPR

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Koalisi LSM: Stop Pembangunan Gedung Baru DPR!
Rancangan gedung baru DPR 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Penegak Citra DPR mendatangi fraksi PAN di gedung DPR, mereka melakukan audiensi terkait pembangunan gedung baru DPR.

Delegasi yang datang di antaranya dari TII, Lingkar Madani Indonesia, IBC, Formappi, Tepi dan LSPP. Dalam pertemuan, Koordinator Formappi, Sebastian Salang meminta agar pembangunan gedung baru diberhentikan karena belum ada kepercayaan masyarakat ke DPR yang menginginkan adanya gedung baru.

"Sebaiknya distop gali lagi kepercayaan masyarakat ke DPR, buat perencanaan yang baik, kondisi rakyatnya susah kita harap parlemen jadi contoh," ujar Sebastian saat ditemui di ruang fraksi PAN, Gedung DPR, Jakarta, Rabu(30/3/2011).

Menurut Sebastian, ada yang terlihat begitu ngotot untuk terus melakukan pembangunan gedung baru DPR. Ia juga menyesalkan gambar gedung baru DPR secara tiba-tiba padahal tender gambar belum pernah dikabarkan.

Hal inilah yang membuat heran Koalisi Masyarakat Penegak Citra DPR. Dengan demikian, kata Sebastian, ada beberapa kemungkinan terkait gambar gedung baru tersebut.

"Ada pihak yang sudah menyiapkan gambar sejak awal tanpa biaya. Atau ada skenario, buatkan saja gambar nanti pembangunan pasti jadi," jelasnya.

Sebastian juga menunjukkan gambar gedung parlemen Chili yang sangat mirip dengan gambar gedung baru DPR.

BERITA REKOMENDASI

"Betapa malunya kalau ada utusan parlemen Chili yang datang kesini, lalu lihat gedung parlemennya sama," ujar Sebastian.

Sementara itu menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengatakan tidak ada argumentasi yang kokoh untuk melanjutkan pembangunan gedung baru DPR.

"Alasan atau logika untuk meningkatkan kinerja juga terbantahkan dengan sendirinya karena selama dua tahun ini kinerja DPR menurun," jelas Ray.

Padahal, kata Ray, dalam dua tahun terakhir itu beberapa permintaan DPR dipenuhi. Seperti penambahan staff ahli, komputer, televisi, dan renovasi rumah dinas.

"Semua argumentasi untuk membangun gedung itu terbantahkan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas