Komite Etik Khawatir Nazaruddin Di-Munir-kan
Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) khawatir M Nazaruddin akan bernasib sama seperti almarhum aktivis Hak
Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) khawatir M Nazaruddin akan bernasib sama seperti almarhum aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir yang tewas diracun di pesawat ketika terbang menuju Amsterdam.
Kekhawatiran ini muncul menilik kenyataan Nazaruddin merupakan "jantung" dari pengungkapan segala kasus korupsi yang diduga melibatkan beberapa nama kelas "wahid" di negeri ini.
"Syukur-syukur dia hidup, bagaimana kalau dia di-Munir-kan bagaimana? Di Indonesia ini apa yang tidak bisa," ujar Ketua Komite Etik, Abdullah Hehamahua yang juga Penasehat KPK di gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/8/2011).
Pendapat itu disampaikan Abdullah mengungkap alasan mengapa Komite Etik memulai kerjanya tanpa menunggu kehadiran Nazaruddin. "Ya tidak perlu nunggu Nazar. Ya kalau dia bisa datang, kalau nggak bagaimana?" ucapnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite sendiri memang hanya berpegangan pada pemberitaan-pemberitaan di media massa. Disinggung soal siapakah yang mungkin me-Munir-kan Nazaruddin, Abdullah menunjuk pihak luar tanpa merinci identitasnya lebih lanjut.
"Justru dari pihak luar dong. Salah-salah malah tim penjemput juga bisa dimunirkan. Tim penjemput itu diisi oleh orang yang kredibel," ucapnya.