Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Air Mata Rossy Tumpah Saat Menyiram Air di Kubur Suami

Suasana haru menghinggapi pemakaman Kapten Inf Tasman bin M Noer di Taman Makam Pahlawan Bahagia Cideguk, Tangerang, Rabu (24/8/2011).

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Air Mata Rossy Tumpah Saat Menyiram Air di Kubur Suami
Tribunnews.com/Iwan Taunuzi
DISEMAYAMKAN - Jenazah Komandan Bimbingan Mental (Danbintal) di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua, Kapten inf Tasman disemayamkan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Suasana haru menghinggapi pemakaman Kapten Inf Tasman bin M Noer di Taman Makam Pahlawan Bahagia Cideguk, Tangerang, Rabu (24/8/2011).

Pemakaman yang dilakukan secara militer tersebut bekitu khidmat, seluruh keluarga berada di samping kiri makam Kapten Inf Tasman, satu-persatu urutan acara pun dibacakan pembawa acara.

Terlihat kakak Almarhum, Hj Dahniar tak henti-hentinya menetesakan air mata mengiringi pemakaman almarhum. Begitu juga anak terkecil almarhum Inamu Hasan seolah tidak bisa menahan kesedihan.

Tetapi sang isteri Rossy Marry tampak tegar pada saat berlangsungnya acara pemakaman, sampai akhirnya acara formal pemakaman pun selesai. Setelah itu, Rossy beserta anak-anaknya Tina Yulia Pratiwi, Rommy Feri Purnama, Tri Budi Oktavianus dan Inamu Hasan langsung mendekati makam Tasman seusainya upacara untuk menaburkan bunga dan menyiramkan sebotol air di atas kubur Tasman.

Rossy dengan mengenakan pakaian serba putih, langsung bersimpu di pusara makam sang suami. Ia tampak tegar menghadapinya, sampai pada akhirnya, ketika ia beranjak dan menyiramkan sebotol air di atas kuburnya, Rossy tiba-tiba berteriak histeris dengan bahasa daerah. "Bapak...," katanya sambil menahan air mata.

Tetapi, tidak lama air matanya pun tumpah, dan ia pun dipapah anggota keluarga lainnya untuk masuk kedalam kendaraan. "Sudah dibawa saja ke dalam mobil," ucap seorang anggota keluarga.

BERITA TERKAIT

Tetapi, ketika Rossy akan melangkahkan kakinya dengan mata terpejam ia kembali berteriak-teriak sambil memeluk anggota keluarganya. "Iya... Kita tidak pergi," ucap seorang anggota keluarga yang dipeluk Rossy berusaha menenangkannya.

Sekitar tiga menit Rossy meronta-ronta setelah pemakaman usai, sampai akhirnya ia pun dibawa ke dalam kendaraan. "Dipapah saja, bawa ke mobil," kata orang yang ada di sekitar kerumunan tersebut.

Tetapi Rossy menolak untuk dipapah sanak saudaranya yang mencoba membantunya untuk berjalan. "Sudah jangan, saya masih kuat berjalan," ucap Rossy menolak bantuan.

Akhirnya pemakaman pun usai, seluruh keluarga Tasman meninggalkan area pemakaman sekitar pukul 11.45 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas