Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemudik dengan Pesawat Lebih Besar Dari Prediksi 2,4 juta

Hal itu terjadi karena mobilisasi angkutan ini terbilang lancar dan harganya sudah mulai turun dibandingkan beberapa tahun lalu

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Pemudik dengan Pesawat Lebih Besar Dari Prediksi 2,4 juta
TRIBUN MEDAN/TAUFAN WIJAYA
Penumpang pesawat tujuan Bandara Polonia menunggu bus penjemput yang akan mengantar mereka ke pintu kedatangan, Medan, Sabtu (27/8/2011). Puncak arus mudik yang jatuh hari ini membuat beberapa ruas jalan utama di Medan macet. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Naik pamornya angkutan pesawat udara sebagai salah satu moda transportasi nasional terlihat saat mudik Lebaran 2011. Bahkan jenis angkutan ini, kontribusinya saat mengangkut pemudik melebih angka yang diprediksi.

Hal itu diakui oleh Direktur Angkutan Udara Kemepnterian Perhubungan, Edward Alexander Silooy saat meninjau posko mudik nasional di gedung Kementerian Perhubungan pada H1, Selasa, (30/8/2011).

"Tadinya prediksi pertumbuhannya dibanding tahun lalu meningkat sebesar 15 persen yaitu dari 2,1 juta menjadi 2,4 juta. Namun saya kira realisasinya akan meningkat melebihi 15 persen," kata Silooy kepada Tribunnews.com.

Hal itu terjadi karena mobilisasi angkutan ini terbilang lancar dan harganya sudah mulai turun dibandingkan beberapa tahun lalu, sementara kondisi perekonomian masyarakat juga cukup meningkat sehingga penerbangan yang bisa mengantar pemudik sampai lebih cepat dari moda angkutan lainnya menjadi salah satu pilihan yang baik.

Berdasarkan data yang diberikan oleh Ketua Harian Posko Mudik Nasional, Bambang Tjahjono, pertumbuhan penumpang pesawat cukup besar mulai dari H-7 hingga H-1. Untuk rute domestik pada H-7 pertumbuhannya sebesar 23,66 persen, H-6:23,5 persen, H-5:24 persen, H-4:36,39 persen, H-3:28,8 persen, H-2:11,53 persen dan H-1 sebesar 14,57 persen.

Pertumbuhan pada rute internasional lebih besar lagi yaitu H-7:43.93 persen, H-6:35,67 persen, H-5:25,81 persen, H-4:90 persen, H-3:19,96 persen, H-2:4,73 persen dan H-1:minus 24,5 persen. "Kita belum menghitung totalnya, karena masih ada arus baliknya pada H+1 hingga H+7," kata Bambang.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas