Hayat Diantar Seseorang ke Gereja GBIS Sebelum Ledakkan Diri
Pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton Solo, Achmad Yosefa Hayat tidak melakukan aksi seorang diri.
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Didik Ikrob Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton Solo, Achmad Yosefa Hayat tidak melakukan aksi seorang diri. Mulyadi seorang warga sekitar Gereja GBIS Kepunton Solo yang pernah dimintai keterangan polisi mengatakan, Sabtu (24/9/2011) petang dan Minggu (25/9/2011) pagi, ia melihat pelaku bom bunuh diri diantar oleh orang yang berbeda.
Namun ia tidak begitu ingat ciri-ciri pelaku sehingga tak bisa menggambarkannya secara detail. “Sabtu (24/9/2011) malam, pelaku bersama seorang rekannya pernah bertanya pada saya lokasi warnet (Solonet) di sekitar gereja. Saat itu saya hendak membeli rokok,” kata Mulyadi kepada Tribun Jogja (grup Tribunnews.com), Rabu (28/9/2011).
Keesokan harinya pada Minggu (25/9/2011) pagi, Mulyadi kembali bertemu dengan pelaku saat makan di warung istrinya yang berjarak beberapa di sebelah timur gereja. Saat itu, pelaku bersama temannya yang berbeda seperti yang ia temui sebelumnya.
“Ciri-ciri temannya, berbadan kurus, lebih tinggi dari pelaku, berbaju biru dan memakai celana hitam,” katanya lagi.
Namun saat itu ia lantas bergegas mandi dan tak tahu lagi kemana perginya pelaku dan temannya.
Polisi kini telah memeriksa 32 saksi. Para saksi itu mulai dari jemaat geraja, warga, satpam, hingga petugas warnet Solonet. mereka dimintai keterangan apakah sebelum peledakan bom terjadi, pelaku sering berkeliling disekitar gereja bersama rekannya.