Foto Jaringan Bom Solo Disebar di Jombang
Foto-foto itu dipasang di sejumlah titik strategis, mulai pintu masuk stasiun hingga ruang tunggu
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Di Jombang, anggota kepolisian setempat kemarin menyebarkan foto para DPO (Daftar Pencarian Orang) di stasiun kereta api (KA). Mereka terutama adalah anggota jaringan bom solo yang diduga kabur ke Jatim.
Para terduga teroris yang fotonya dipasang tersebut adalah Yudi Al Hasan alias Abu Fatih, Nanang Irawan alias Nang Ndut, Heru Komarudin, Umar alias Bujang, Santoso alias Santo, Beni Asri, Cahya alias Ramzan Imam Rasyidi alias Imam Sukanto, serta Taufik alias Upik Wananga.
Foto-foto itu dipasang di sejumlah titik strategis, mulai pintu masuk stasiun hingga ruang tunggu. “Bagi yang mengetahui atau melihat nama-nama tersebut bisa menghubungi nomor telepon 081332767607 atau 0321-861237. Mereka DPO teroris se-Indonesia. Bukan hanya Solo atau Cirebon,” kata Kapolres Jombang, AKBP Marjuki, Rabu (28/9/2011).
Disebutkan, Jombang merupakan wilayah yang rentan dimasuki jaringan teroris. Kabupaten yang sarat pesantren ini merupakan daerah perlintasan menuju Surabaya dan kota-kota lain. Selain itu, berdasarkan catatan polisi, di Jombang terdapat 30 anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Yang agak mengejutkan, satu dari foto DPO terduga teroris, Nanang Irawan alias Nang Ndut, warga Grogol Sukoharjo Jawa Tengah, ternyata memiliki kemiripan wajah dengan warga Desa/Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. “Kalau lihat fotonya memang mirip warga saya. Tapi namanya bukan Nanang melainkan Edwin Siparingga,” kata Kasyanto, Kepala Desa/Kecamatan Bareng.
Menurut Kasyanto, Edwin merupakan anak tunggal pasangan Warsidi dan Endang. Ia kuliah dan menikah dengan wanita pujaannya di Solo. Sejak dimuatnya foto Nang Ndut, Kasyanto mengakui jika ada pergunjingan di desanya atas kemiripan wajah Nang Ndut dengan Edwin.
Namun baik warga maupun dirinya tidak berani memastikan. Apalagi Mabes sudah merilis alamat asal Nang Ndut yakni warga Grogol, Sukoharjo.