Walikota Solo Bahas Kondisi Solo Secara Tertutup
Wali Kota Solo Joko Widodo mengajak duduk bersama Polresta Solo, DPRD Solo, Linmas, lurah, camat, TNI dan seluruh jajaran pimpinan kota Solo.
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Setelah melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh dari lintas agama beberapa waktu lalu di Loji Gandrung, Wali Kota Solo Joko Widodo kembali melakukan pertemuan. Kali ini Wali Kota yang akrab disapa Jokowi ini mengajak duduk bersama Polresta Solo, DPRD Solo, Linmas, lurah, camat, TNI dan seluruh jajaran pimpinan kota Solo. Pertemuan itu sebagai cara untuk memulihkan kondisi kota Bengawan pasca peledakan bom bunuh diri GBIS Kepunton, pekan lalu.
Pertemuan itu dilakukan di balai kota Solo, Sabtu (1/10/2011) pagi. Namun pertemuan hari itu berlangsung secara tertutup. Sejumlah awak media yang datang tidak diperkenankan masuk ke dalam Bale Tawangarum, tempat pertemuan berlangsung. Seusai pertemuan, Jokowi mengatakan pertemuan itu membahas bagaimana menjaga kondisi kota yang dipimpinya itu tetap kondusif.
“Pertemuan seperti ini dapat memberikan pengertian kepada kita bahwa Solo adalah milik kita semua. Sehingga urusan keamanan bukan hanya tanggung jawab kepolisian,” kata pria berperawakan tinggi kurus ini singkat.
Ketua DPRD Solo, YF Sukasno yang juga hadir mengatakan, pertemuan tersebut Wali Kota mengajak semua elemen masyarakat hingga ke dearah-daerah untuk ikut mengamankan Kota Solo yang berslogan The Spirit Of Java ini. “Pak Wali ingin memaksimalkan warganya yang ada di pelosok-pelosok kampung agar lebih aktif ikut menjaga keamanan,” kata politisi asal PDIP ini. Ikut aktif yang ia maksud adalah bila ditengah-tengah masyarakat ada orang orang yang asing yang tak dikenal harus disapa baik-baik. Meski begitu masyarakat tetap diminta waspada namun tak perlu berlebihan.
“Kalau malam hari ada orang baru yang melintas ya disapa. Kalau logatnya berbeda dengan kita ya ditanya baik-baik dari mana? Kita waspada tapi jangan mengesankan adanya sesuatu yang berlebihan,” tambah Soekasno.
Kapolresta Solo Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pertemuan yang mengajak seluruh lapisan masyarakat tersebut lebih kepada ajakan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga lingkungan di Solo tetap kondusif.
“Pertemuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada yakni ormas, pemerintah dan sebagainya ikut menjaga agar Solo tetap kondusif. Sayang kan jika pembangunan yang ada saat ini kalau tidak kita jaga,” ungkapnya.
Kapolres melanjutkan, untuk menjaga kondisi Solo agar tetap kondusif tersebut bukan hanya tanggung jawab kelompok kepolisian saja. Akan tetapi merupakan tanggung jawab masyarakat. Hal yang bisa dilakukan masyarakat adalah memeriksa secara baik-baik setiap orang asing yang masuk ke daerahnya. Atau jika tidak, bisa melaporkan ke pihak berwajib.