Baasyir Tak Akui Hayat Anggota JAT
Pimpinan Jemaat Anshorut Tauhid (JAT) tak mengakui pelaku bom dini di gereja GBIS Kepunton Solo adalah anggotanya.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Jemaat Anshorut Tauhid (JAT) tak mengakui pelaku bom dini di gereja GBIS Kepunton Solo adalah anggotanya. Sebab, JAT tidak pernah mengajarkan teror bom kepada anggotanya.
Menurut Baasyir, aksi teror seperti bom Solo dilakukan individu yang tidak bisa dikaitkan dengan JAT.
"Itu omong kosong. Kan bai'at banyak orang. Tapi kan JAT tidak pernah berbuat sepeti itu. Tidak pernah mengajarkan seperti itu. Saya tidak kenal, saya tidak tahu," tegas Baasyir di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/10/2011).
Sebelumnya, Mabes Polri melalui Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, menyatakan Hayat adalah menjadi anggota JAT Cirebon sejak 2010.
Baasyir mengakui ada cabang JAT di Cirebon. Namun, Hayat diduga mendapatkan doktrin kekerasan dari sekelompok pengajian lokal di Cirebon dan bukan dari JAT.
"Di sana ada pengajian yang (beraliran) keras. Ustadz siapa itu, saya lupa. Tampaknya mereka mengaji di Ustadz itu. Lalu dia (Hayat) berbuat seperti itu," ujar Baasyir sembari berjalan menuju klinik Mabes Polri untuk perawatan giginya.