Penambahan Pasukan di Papua untuk Ciptakan Rasa Aman
Polri menegaskan penambahan pasukan di Papua semata-mata untuk menciptakan rasa bagi masyarakat dan polisi menyusul
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menegaskan penambahan pasukan di Papua semata-mata untuk menciptakan rasa bagi masyarakat dan polisi menyusul meningkatkan aksi separatis bersenjata di wilayah tersebut.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Kamis (27/10/2011).
Anton membantah tujuan mobilisasi pasukan Polri ke Papua untuk melumpuhkan warga sipil. Dan aksi separatis tersebut tidak bisa didiamkan, karena telah menelan korban jiwa.
"Anggota kami sekarang sudah kami pertebalkan, kami tambah. Sehingga kami bisa untuk melindungi masyarakat. Kalau kami tidak tambah, mereka menembak kami terus. 'Kan tidak mungkin. Makanya, kami tambah, itu dalam rangka untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, bukan untuk melumpuhkan dan sebagainya," tegas Anton.
Sejauh ini, kata Anton, status Siaga I masih diberlakukan khusus untuk polisi di wilayah Puncak Jaya, dan status waspada untuk seluruh polisi di Papua..
Sejak Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, AKP Dominggus Oktavianus Awes tewas ditembak kelompok separatis, Mabes Polri telah mengirim 110 personel Brimob dari Polda Kalimantan Timur dan 170 personel Brimob dari Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, ke Papua.
Dengan kekuatan yang telah ada, lanjut Anton, Polri belum merasa perlu menambah pasukan pengamanan lagi.