Isunya 70 Militer AS Kerja di Freeport
Beredar isu memanasnya kondisi di Papua akibat adanya Pangkalan Militer Amerika di Darwin, Australia yang mengawasi keberadaan di Papua.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar isu memanasnya kondisi di Papua akibat adanya Pangkalan Militer Amerika di Darwin, Australia yang mengawasi keberadaan di Papua. Meskipun dibantah Menkopolhukam Djoko Suyanto, tetapi justru mencuat adanya 70 militer AS yang bekerja di Freeport.
Hal tersebut diungkap politisi Hanura Ali Kastela dalam rapat kerja tim pemantau Otsus Papua dan Aceh di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Jumat (25/11/2011).
"Saat Kunker (Kunjungan Kerja), ada 70 militer Amerika yang masih aktif bekerja di Freeport," katanya.
Selain itu, ia pun menerangkan bahwa sekarang polisi berada di ring satu dan TNI berada di ring dua untuk mengamankan Freeport.
"Bisa-bisa polisi ditembak tentara. Juga ada kecemburuan bahwa polisi dan tentara yang dapat uang negara, masih dapat uang keamanan dari freeport, Kok orang Papua malah tidak dapat?," ungkapnya terheran-heran.
Menyikapi isu Pangkalan Militer Amerika Serikat (AS) Djoko menyikapi bahwa memang sudah ada 200-300 AS di Darwin Australia "Karena memang Australia adalah sekutunya Amerika," ucap Djoko.
Ia pun menerangkan, bahwa dalam pertemuan Bilateral dengan presiden Barack Obama di Bali, tidak ada pembahasan tentang hal tersebut.
"Dalam pertemuan tersebut hanya dikatakan bahwa Papua adalah wilayah Negara Republik Indonesia," ungkapnya.