Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adnan Pandu Praja Langsung Ikut Pengajian Din Syamsuddin

Meski hanya duduk sampai kelas tiga, Adnan Pandu Praja masih memiliki ikatan emosional dengan Pondok Modern Gontor.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Harismanto
zoom-in Adnan Pandu Praja Langsung Ikut Pengajian Din Syamsuddin
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Adnan Pandu Praja 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat malam itu, Adnan Pandu Praja datang terlambat. Acara Pengajian Orbit di rumah Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, di Perum Pejaten Elok F2, Jakarta Selatan, hampir selesai. Sekitar 35 orang yang ikut pengajian. Banyak dari mereka kalangan selebritis seperti Ramzy.

"Sudah setahun saya ikut pengajian di sini. Bang Din (panggilan akrab Din Syamsuddin) kasih tahu saya baru terpilih. Makanya (jamaah) ikut mendoakan. Bukan buat saya saja tapi jamaah lain," ujar Pandu kepada Tribunnews.com.

Ayah empat putra ini dekat dengan Din Syamsuddin, dan menganggapnya abang sendiri. Keduanya pernah mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, tapi beda angkatan. Usai ditetapkan pimpinan KPK, Pandu juga mendapat ucapan selamat dari alumni Gontor.




Meski hanya duduk sampai kelas tiga, Adnan masih memiliki ikatan emosional dengan Pondok Modern Gontor. Dalam wawancara dengan Tribunnews.com beberapa waktu lalu, Adnan mengaku harus memilik keluar karena waktu bapaknya meninggal. Anak Betawi yang lama tinggal di Salemba ini akhirnya melanjutkan studi di sekolah umum.

Jalan hidupnya mulai dititinya dengan masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Usai lulus, Adnan masuk firma hukum Warrent and Patners. Dari sini, komunikasi dengan pimpinan Pondok Gontor terus berlanjut bahkan sampai sekarang. Pengalamannya sebagai praktisi hukum ia berikan kepada pondok.

Namun hal tersebut tak lagi dilakukannya karena menjabat sebagai Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional. Praktik sebagai pengacara ia tinggalkan. "Tapi kalau ada alumni yang meminta masukan saya beri. Sampai sekarang saya memberi masukan jika Pondok konsultasi soal hukum," terangnya.

Pasalnya, sedikit sekali alumni Pondok Modern Gontor terjun ke dunia praktisi hukum. Makanya, sebagai orang yang pernah terjun di dunia advokat, Adnan banyak menjadi rujukan para alumni. Dan ia mengaku senang bisa membagi pengetahuan dan pengalamannya kepada adik-adik kelasnya. Selain tentu saja dapat mempererat silaturahim.

BERITA TERKAIT

Prinsip hidupnya tak lepas dari kata mutiara yang ia pelajari waktu di Pondok Gontor, "Khairunnasi anfa'uhum linnaasi." Artinya, sebaik-baiknya orang yang memberi banyak manfaat kepada orang lain. Itulah alasan kenapa Adnan mudah memberikan konsultasi hukum kepada pondok.

Jumat malam itu, usai pengajian Orbit, Adnan mengaku dimintai tolong oleh Pimpinan Pondok Gontor untuk mengurus soal status hukum Pondok As-Salam, Sukabumi yang diributkan dua pihak. Bantuannya lebih pada untuk mendamaikan dua pihak agar tak berseteru soal status yayasan. "Ini untuk mendekatkan diri juga ke dunia santri," terangnya.

Sampai saat ini, Adnan mengaku tak tahu apakah akan terus 'mengabdi' kepada Pondok Gontor dengan memberikan konsultasi hukum. Mengingat sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, ruang gerak dan pergaulannya akan dibatasi oleh kode etik untuk terhindar dari konflik kepentingan. "Makanya saya akan pelajari soal kode etik KPK," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas