Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rosyid Berharap Bambang Tetap Pakai Ojeknya

Rosyid sendiri mengaku sangat berharap Bambang masih mau menggunakan jasanya meski sudah menjadi pimpinan KPK

Editor: Harismanto
zoom-in Rosyid Berharap Bambang Tetap Pakai Ojeknya
Willy Widianto/Tribunnews.com
Bambang Widjojanto saat ditemui di rumahnya di Depok Timur 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah apa yang ada di benak pikiran Rosyid, pria yang bekerja sebagai tukang ojek setelah Bambang Widjojanto terpilih menjadi pimpinan KPK, hari-hari Bambang pastinya akan dipenuhi dengan hal-hal yang berbau formal dan bersifat protokoler.

Betapa tidak, sudah lama Rosyid setia mengantar Bambang kemanapun perginya dengan menggunakan sepeda motor tetapi kini waktu-waktu bersama itu terancam hilang bersamaan dengan terpilihnya Bambang sebagai pejabat lembaga negara di KPK.

Rosyid pun sempat termenung ketika ditemui Tribun di kediamannya dan kemudian pertanyaan muncul dari mulutnya. "Enggak tahu nih nanti masih mau ngojek lagi enggak pak Bambang,"ujar Rosyid saat ditemui di rumahnya kawasan Depok Timur, Sabtu (3/12/2011).




Rosyid sendiri mengaku sangat berharap Bambang masih mau menggunakan jasanya meski sudah menjadi pimpinan KPK. Bukan hanya karena alasan uang, melainkan banyak kenangan yang didapat selama menjadi tukang ojek Bambang sejak tahun 1995.

Dulu kenang Rosyid sejak pertama kali sering mengantar Bambang sepeda motor yang dimilikinya merupakan barang tua dan kreditan. Tidak seperti sekarang kendaraan roda dua yang dikendarainya lebih sedikit baru meski juga dibayar dengan cara mencicil.

"Kalau dulu saya nganternya pakai Honda Grand tahun 94, kredit itu saya, sekarang saya ganti Supra Fit. Saya juga beliin motor buat istri merk Mio karena istri kan jualan,"jelas Rosyid.

Pengalaman yang paling diingat Rosyid saat mengantar Bambang adalah ketika dirinya harus rela terjaga dari tidur lelapnya pada waktu dinihari. Kala itu Bambang minta diantarkan ke daerah Cibubur.

BERITA TERKAIT

"Pernah waktu itu pak Bambang minta nganter ke pintu tol Cibubur, dia mau ke bandara, lalu pergi ke luar kota, naik taksi dari situ, saya bangun jam 3 pagi,"jelas Rosyid.

Tidak hanya itu Rosyid menceritakan dirinya pernah pula mengantar Bambang hingga ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. "Saya juga pernah disuruh nganter sampai Kejaksaan Jakarta Selatan," jelasnya.

Kendati kerap diminta mengantar ke tempat-tempat yang jaraknya tidak dekat dari rumah Bambang di kawasan Depok Timur, Rosyid tidak pernah meminta bayaran tinggi. Bambang, lanjut Rosyid juga tidak berlangganan tetap.

"Pak Bambang sih tidak mau terikat. Biasanya saya kalau nganter ke stasiun dibayar Rp 15000, kalau waktu itu ke Kejaksaan Jakarta Selatan dibayar Rp 50.000," jelas Rosyid.

Pria yang juga penduduk asli Depok ini juga mengaku keheranan, mengapa orang seperti Bambang Widjojanto lebih senang memilih naik ojek ketimbang naik mobil pribadi. "Saya juga heran kenapa maunya begitu, mungkin lebih efisien kali daripada kena macet," jelasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas