DPR Belasungkawa 3 Anggota Brimob Tewas
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia berbelasungkawa atas tewasnya tiga anggota Brimob, korban penembakan
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia berbelasungkawa atas tewasnya tiga anggota Brimob, korban penembakan orang tak dikenal di Papua, belum lama ini.
"Semua sedih dan prihatin, kita berbelasungkawa," ujar Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di DPR, Jakarta, Selasa (6/12/2011).
Rasa belasungkawa ini, kata Priyo, patut dilayangkan kepada mereka karena telah mengerjakan tugas untuk kepentingan nasional, kepentingan republik, menjaga keamanan Papua. Walau pun mereka harus mengorbankan nyawanya. Priyo yakin, pimpinan Polri dan jajarannya akan melakukan langkah terbaik.
Pelaku penembakan yang menewaskan dua Brimob Mabes Polri, Bripda Ferliyanto Kaluku dan Bripda Eko Afriansyah, di Kali Semen Kampung Wandigobak Distrik Mulia, Sabtu (3/11/2011) kemarin, diduga pelaku yang sama dengan penembakan Kapolsek Mulia, AKP Dominggus Awes, pada 24 Oktober 2011 lalu.
Kabag Penum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar belum lama ini mengatakan para penembak diduga berjumlah sekitar lima sampai sepuluh orang. Ia tidak yakin apakah mereka bersenjata semua atau tidak. "Tapi yang jelas peralatannya dengan senjata api," ujar Boy, Minggu pekan lalu.
Bripda Ferliyanto Kaluku dan Bripda Eko Afriansyah, dua Brimob dari Satuan Gegana Mabes Polri tewas ditembak saat dihadang kelompok bersenjata di Kali Semen Kampung Wandigobak Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (3/11/2011) sekitar pukul 15.00 WIT.
Penghadangan oleh kelompok bersenjata itu terjadi saat satu rombongan brimob baru pulang menjemput dua anggota Brimob yang sakit di pos Tingginambut. Tiba-tiba, di perjalanan kelompok bersenjata langsung menghadang dan melakukan penembakan.
Penyerangan itu juga membuat seorang brimob lainnya, Bripda Syukur, mengalami luka tembak di bagian paha. Sementara Kapolsek Mulia, AKP Dominggus Awes, tewas setelah ditembak kepalanya dari jarak dekat saat mengamankan Bandara Mulia, pada 24 Oktober 2011 lalu.
Sementara Bripda Ridwan Napitupulu, polisi yang menjadi korban penyerangan kelompok berpanah di Jayapura pada 1 Desember 2011, akhirnya meninggal dunia di rumah sakit pada Senin (5/12/201) dini hari tadi. Sebelumnya, Ridwan mengalami masa kritis.