Menkeu: Pengadaan Konverter Kit Harus Pertimbangkan Kualitas
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengingatkan agar pengadaan alat konversi Bahan Bakar Minyak
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengingatkan agar pengadaan alat konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yakni konverter kit yang akan dibagikan maupun disediakan terjamin kualitasnya.
"Kalau seandainya konverter yang utama adalah soal kualitas. Jadi kualitasnya harus baik, standar SNI harus dijaga," tegas Agus Marto saat ditemui di Istana Merdeka Jakarta, Senin (16/1/2012).
Kalaupun seandainya bisa diproduksi di dalam negeri, maka, tegasnya, akan diproduksi di dalam negeri. Tetapi kualitas harus diutamakan.
"Jadi kalau diperlukan impor sambil industri dalam negeri kita mampu," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebelum penetapan pembatasan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dijalankan, pihak PT Dirgantara Indonesia (DI) telah memproduksi alat konversi yang mengubah BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) sebanyak 500 unit.
Hal itu disampaikan Project Manager Konverter Kit PT DI, Ahmad Saichu. "Konverter kit kita masuk tabung total ada 500 unit," ujar Ahmad Saichu, di bengkel PT DI, Bumi Serpong Damai, Kamis (12/1/2012).
Untuk 500 unit konverter kit, PT DI telah menyebar di dua daerah kota besar di Indonesia. 300 untuk di Jakarta dan 200 ada di Palembang.
Ia melanjutkan konverter untuk kendaraan umum akan dibagikan secara gratis. Tetapi untuk yang lain akan membeli dan memasang konverter itu.
Lebih lanjut ia mengatakan juga upaya sosialiasasi dan konversi BBM ke BBG perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum 1 April 2012. Karena dengan itu, masyarakat mendapatkan pemahaman yang baik dan menjadi yakin untuk melaksanakan program pemerintah ini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.