Pembelian Pesawat Kepresidenan Bukan dari Utang Luar Negeri
Pihak Istana Kepresidenan memutuskan membeli pesawat Kepresidenan RI. Pembelian pesawat sudah dibicarakan dengan Komisi II DPR RI.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan memutuskan membeli pesawat Kepresidenan RI. Pembelian pesawat sudah dibicarakan dengan Komisi II DPR RI. Rencananya pesawat Kepresidenan RI jenis Boeing 737 ini akan tiba dan bisa digunakan pada 2013 mendatang.
"Proses pengadaan pesawat ini sudah jauh dan dilakukan pengkajian dari berbagai segi. Sampai pada kesimpulan membeli pesawat. Rencana ini sudah lama," kata Sekertaris Kementerian Sekretaris Negara, Lambok Nahatan, kepada pers di kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Dia membantah dana untuk membeli pesawat diambil dari utang luar negeri. "Tidak ada pemikiran itu. Untuk membeli pesawat utang dulu. Ini dananya bersumber dari APBN," kata Lambok.
Dia mengatakan ada semacam pemikiran diluar seolah-olah dana membeli pesawat Kepresidenan RI ini akan mengurangi dana untuk pendidikan.
"Ini juga kurang pas karena pengadaan pesawat ini tidak pernah mengganggu dana untuk pendidikan. Karena, bahwa untuk kebutuhan pendidikan sudah dijamin oleh konstitusi kita," kata dia.
Sebelumnya LSM FITRA melansir untuk pengadaan greenaircraft pesawat Kepresidenan menelan Rp339.296.000.000 yang direncanakan akan dibayar pada tahun 2012.
Jadi, “ngototnya” pemerintah untuk untuk membeli pesawat kepresidenan, anggarannya bukan diperoleh dari anggaran lebih dari APBN,tetapi rupanya diperoleh dari utang berbentuk Promissory Notes.