Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FDR Ditemukan, Anggota DPR Persilakan KNKT Bekerja

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengapresiasi kerja keras Tim SAR Gabungan

Penulis: Srihandriatmo Malau
zoom-in FDR Ditemukan, Anggota DPR Persilakan KNKT Bekerja
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Flight Data Recorder(FDR) pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. FDR ini ditemukan warga tidak jauh dari lokasi potongan ekor pesawat Sukhoi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengapresiasi kerja keras Tim SAR Gabungan dengan keberhasilan menemukan FDR (Flight Data Recorder) pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100).

Dengan demikian sudah lengkap bahan yang diperlukan untuk menguak tabir penyebab kecelakaan SSJ 100 yang jatuh di Gunung Salak, Rabu (9/5/2012) lalu.

Atas temuan penting ini, Anggota Komisi V DPR, Teguh Juwarno berharap KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) bisa bekerja lebih cepat dengan tetap mengedepankan independensi, profesional dan obyektif.

"Tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Kita percaya KNKT mampu mengungkap penyebab kecelakaan ini, sehingga ke depan peristiwa serupa bisa dihindari agar tidak terulang," kata Teguh di gedung DPR, Jakarta, Kamis(31/5/2012).

Dengan telah ditemukannya FDR, kata Teguh, semua pihak bisa menghentikan analisis-analis yang tidak berdasar data yang solid dan malah cenderung membingungkan masyarakat.

Karena, menurutnya, bagi keluarga korban, analisis yang spekulatif tersebut malah bisa menambah luka dan duka mereka. "Kita tunggu KNKT bekerja," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KNKT, Tatang Kurnaidi menegaskan tidak akan mempublikasikan isi percakapan atau data yang ada dalam FDR (Flight Data Recorder).

"Itu tidak boleh dipublikasikan. Ini bukan menunjukkan siapa yang salah. Bukan untuk memuaskan publik apa penyebabnya (kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100). Tapi untuk pembelajaran," tegas Tatang saat serah terima FDR SSJ 100 dari Basarnas ke KNKT, di terminal kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (31/5/2012).

Tatang menambahkan, data FDR akan bisa diselesaikan dalam tempo 12 bulan dan tidak boleh tergesa-gesa. "Hasil investigasi adalah sesuatu yang diatur standar ICAO (International Civil Aviation Organization). Dalam waktu 12 bulan," ujar Tatang.

FDR memuat data 25 jam sebelum pesawat jatuh dan memuat data-data penerbangan. Misalnya ketinggian pesawat, kecepatan, putaran mesin, radar, auto pilot dan lain-lain.

Sebelumnya, satu bagian Black Box CVR ( Cockpit Voice Recorder) lebih dahulu ditemukan Tim SAR Gabungan. CVR merekam data 30 menit terakhir dan memuat data percakapan pilot di dalam kokpit yang dihubungkan dengan sistem audio.

Menurut Tatang, isi data CVR telah selesai didownlod dan dibuatkan transkipnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas