Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Galau Ungkap Pelaku Penembakan di Papua

Sebenarnya pihak kepolisian sudah mengetahui jaringan pelaku sejumlah penembakan misterius di Tanah Papua. Tetapi dalam penangkapannya,

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polisi Galau Ungkap Pelaku Penembakan di Papua
Tribunnews.com/Cas
Wakapolda Papua Brigjend Polisi Paulus Waterpauw di kawal ketat pasukan khusus Densus 88 Brimob Polda Papua ketika melakukan peninjauan ke lokasi kerusuhan Kamis (14/6/2012) siang tadi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebenarnya pihak kepolisian sudah mengetahui jaringan pelaku sejumlah penembakan misterius di Tanah Papua. Tetapi dalam penangkapannya, polisi harus memperhatikan aspek-aspek lain yang mungkin terjadi bila dilakukan penangkapan terhadap pelakunya.

"Polri sudah tahu networknya, sudah tahu kelompok-kelompok mereka yang bermain. (Tapi) untuk menangkap orang-orang ini kita perlu memperhatikan berbagai aspek. Dari aspek hukum kita tetap akan melakukan penangkapan," ungkap Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komjen Pol Sutarman di Jakarta, Selasa (19/6/2012).

Lalu aspek apa sebenarnya yang menjadi pertimbangan polisi, sehingga masyarakat menilai polri lambat dalam mengungkap pelaku penembakan di Papua? Menjawab pertanyaan tersebut, Sutarman mengatakan bahwa aspek sosial tentu saja menjadi pertimbangan kepolisian dalam melakukan penegakan hukum.

Sehingga dalam melakukan penegakan hukum, tidak boleh merembet menjadi kerusuhan sosial seperti saat ditangkapnya Buhtar Tabuni.

"Aspek sosial, dampak sosialnya seperti kemarin kita nangkap orang, dampak sosialnya mungkin keributan, membunuh, dan sebagainya. Dampak politis juga karena sorotan berbagai kepentingan yang ada di Papua. Ini tentu jadi pertimbangan," terang Sutarman.

Seperti diketahui, Selasa (29/5/2012), seorang warga negara Jerman, Dietman Pieper, ditembak saat bersantai di pondok wisata Port Numbay, Distrik Japut, Kelurahan Tanjung Ria, Jayapura. Korban mengalami luka dan dirawat di RS di Singapura setelah sebelumnya dirawat di RSUD Jayapura.

Kemudian, Senin (4/6/2012), seorang remaja bernama Gilbert Febrian Madika (16) menjadi korban penembakan orang tidak dikenal di kawasan Skyline Jl Raya Jayapura-Abepura sekitar pukul 21.30 WIB.

Kejadian penembakan pun kembali terjadi esok harinya, Selasa (5/6/2012), sekelompok orang tidak dikenal melakukan penembakan terhadap dua orang warga sipil, Iqbal Rival dan Hardi Javanto. Peristiwa tersebut terjadi di Jayapura, atau tepatnya Jalan Raya Jayapura menuju Abepura.

Pada hari yang sama, Selasa (5/6/2012) anggota TNI Pratu Frangki Kune (25) ditemukan terkapar bersama dua warga sipil yang ditembak Orang Dikenal (OTK).

Para korban penembakan tersebut harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit.

Setelah itu, Rabu (6/6/2012) sekitar pukul 21.10 WIT penembakan kembali terjadi di Jalan Baru belakang Kantor Walikota Jayapura, Arwan Apuan seorang PNS Perhubungan Kodam XVII Cendrawasih harus dirawat intensif setelah peluru mengenai leher kiri tembus rahang kirinya.

Kemudian baru-baru ini seorang satpam pertokoan Saga Mall Abepura yang nyambi menjadi tukang ojek menjadi korban penembakan OTK di halaman FKIP Universitas Cenderawasih, korban Tri Surono (35) tewas di lokasi kejadian dengan luka tembak di leher bagian belakang dan punggung.

Lihat Juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas