Dari Lakalantas Sampai Bakar Jenazah di Mimika Papua
kronologi kerusuhan yang terjadi di Mimika, kejadian berawal terjadinya kecelakaan lalu lintas pada 20 Mei 2012 di sebuah jalan.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mabes Polri mengklaim, kondisi di Kwamki Narama, Mimika, Papua sudah kembali normal setelah sebelumnya terjadi bentrokan antara dua kelompok di daerah tersebut.
"Situasi di Mimika paskaterjadinya kerusuhan di Kwamki Lama, Mimika, kini masyarakat telah terkendali setelah beberap kali terjadi serangan antara ke dua kelompok masyarakat," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/6/2012).
Saud menjelaskan kronologi kerusuhan yang terjadi di Mimika, kejadian berawal terjadinya kecelakaan lalu lintas pada 20 Mei 2012 di sebuah jalan.
Saat itu Roni yang membonceng Mike yang merupakan warga kelompok atas menabrak motor Oni seorang warga kelompok bawah yang telah terparkir di pinggir Jalan.
"Saat Roni dan Mike sedang mabuk dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dari arah gorong-gorong menuju gardu induk," jelas Saud.
Akibat kecelakaan tersebut Roni meninggal dunia. Entah siapa yang memprovokasi, akhirnya timbul isu yang mengatakan bahwa Roni tewas dibunuh kelompok bawah, wal hasil pertikaian pun tidak terelakan.
Kerusuhan pun tidak dapat terelakan dan mengakibat korban meninggal dunia, kerusuhan berlanjut pada 3 Juni 2012, kemudian lanjut kembali tanggal 5 dan 6 Juni 2012 sampai akhirnya pertikaiaan pun diselesaikan secara adat ditandai dengan acara bakar batu.
Tetapi hal tersebut pun belum mampu menyelesaikan pertikaian dua kelompok masyarakat tersebut. Pada 13 Juni 2012 bentrokan kembali pecah dimana dua kelompok massa saling serang dengan panah dan berlanjut pada 15 Juni 2012.
Tidak lama setelah itu, pada 16 Juni 2012 giliran anggota kelompok bawah mengalami kecalakaan lalu lintas dan pihak rumah sakit pun membawanya ke rumah duka. Tapi justru kembali beredar isu bahwa korban kecelakaan dari kelompok bawah tersebut dibunuh kelompok atas.
Pertikaian pun tak dapat terelakan dan akhirnya pada 18 Juni 2012 kerusuhan pun kembali pecah sampai akhirnya diselesaikan kembali secara ada dengan ditandai upacara pembakaran jenazah. "Hal itu dilakukan untuk menghilangkan dendam diantara ke dua kelompok,"ujar Saud.
Kini menurut Saud, situasi sudah kembali berjalan normal. "Sementara situasi sudah aman, dan kasus ini masih ditangani dan diurai permasalahannya sehingga diharapkan masalah di sana bisa dituntaskan," ucap Saud.